
KUTAI BARAT – Sebanyak 69 orang pelamar Tenaga Pendamping Profesional (TPP) wilayah Kutai Barat dan Mahakam Ulu (Mahulu) yang lolos seleksi administrasi bersaing mengikuti seleksi wawancara dan komputer untuk mengisi kekosongan 29 TPP dua kabupaten kawasan perbatasan tersebut.
“Alhamdulillah rekrutmen kali ini terbilang banyak peminatnya. Lamaran yang masuk mencapai seribu lebih. Meskipun yang lolos seleksi tes tertulis, wawancara, dan kompter tidak semua,” sebut Kepala DPMPD Kaltim, Moh Jauhar Efendi saat membuka pelaksanaan tes tertulis rekrutemet TPP wilayah Kaltim 2019, di Hotel Grand Family, Kutai Barat, Senin (19/8).
Menurutnya, banyaknya peminat yang melamar tidak lain karena banyak generasi muda yang ingin ikut terlibat membangun desa. Selain itu, informasi perihal pelaksanaan rekrutmen telah diinformasikan Jauhar jauh sebelum pengumuman melalui media sosial, sehingga informasinya tersebar luas.
Sebagai contoh untuk kuota Pendaping Desa Pemberdayaan (PDP) Muara Muntai. Dari kuota untuk dua orang, yang melamar sebanyak 108 orang atau sekitar 5ribu persen dari kuota.
Khsusus wilayah Kubar dan Mahulu, 69 peserta yang mengikuti seleksi untuk mengisi kekosongan 29 TPP dengan rincian PDP 3 orang, PDTI 7 orang, PLD 7 orang untuk Kubar dan PDTI 3 orang serta PLD 9 orang untuk Mahulu.
Selebihnya sebanyak 138 pelamar yang lolos seleksi administrasi asal Berau, Kutim, Paser, Kukar, dan Samarinda akan mengikuti seleksi tertulis, wawancara, dan komputer di Kota Samarinda.
Pada kesempatan itu Jauhar berpesan agar pendamping terus meningkatkan kapasitas dan pengetahuan. “Pendamping harus lebih hebat dari yang didampingi. Makanya nanti jika lolos seleksi harus banyak belajar. Apalagi kali ini tidak ada pratugas, hanya pembekalan singkat,” katanya.
Selanjutnya, kinerja TPP akan menjadi penilaian diperpanjang atau tidaknya pada kontrak penugasan 2020. Terlebih informasinya pada 2020 akan ada pengurangan kuota jumlah TPP sekitar 7,5 persen.
Sementara Sekretaris DPMK Kutai Barat, Suardiansyah mengapresiasi atas fasilitasi rekrutmen jemput bola di wilayah Kutai Barat.
“Sangat berharga, karena TPP yang ada masih belum memenuhi apa yang menjadi kepentingan di Kutai Barat dengan 190 kampung di dalamnya. Dengana adanya tambahan diharap mengisi kekosongan pada kampung tertentu,” katanya.
Dia berharap peran pendamping yang dilakukan kedepan semakin baik. Jika saat ini misalnya masih terdapat kelemahan dalam pertanggung jawaban penugasan, kedepan dihrapa berkurang, dan bahkan tidak ada.
Sementara Tim Penguji dari Akademisi Unmul Samarinda, Iman Surya menyebut dia hadir selain menjadi tim penguji juga akan sekaligus melakukan penelitian terkait proses rekrutmen. “Sekalian melakukan penelitian pola perekrutan yang tepat untuk Kaltim,” katanya.
Nampak hadir tim penguji provinsi, Sekretaris DPMPD Kaltim, Surono, Kabid PDKP, Riani Tisnadewi, dan Kasub Rengram, Esthi Susila Rini, serta Tim Leader KPW Kaltim, Alwani.(DPMPD Kaltim/arf)

183 Dilihat

863 Dilihat

2208 Dilihat

1832 Dilihat

2103 Dilihat

2600 Dilihat





![]() |
|
![]() |
|
![]() |
![]() |
![]() |
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |
![]() |
![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() ![]() |