SAMARINDA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama pihak Bank Dunia dijadwalkan akan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Kaltim.
Kunjungan tersebut dalam rangka rencana penandatanganan perjanjian dalam upaya pemberian insentif bagi desa-desa yang berkomitmen melaksanakan program pengurangan emisi berbayar Forest Carbon Partnership Fasility (FCPF) Carbon Fund 2020-2024.
“Jadi nanti desa-desa yang memiliki lahan penghijauan cukup banyak akan diberikan insentif sebagai apresiasi atas kinerja mendukung program pengurangan emisi karbon di Kaltim,” kata Konsultan Program FCPF Carbon Fund, I Wayan Sudartana dalam paparannya saat rapat bersama KLHK dan Biro Ekonomi Setprov Kaltim, di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (2/9) kemarin.
Dari paparan yang disampaikan bahwa rencanan penandatangann tersebut akan dilaksanakan 9 – 11 September 2019. Dalam Kunjungan tersebut juga sekaligus akan dilaksanakan peninjauan daerah yang rencananya akan di jadikan Ibu Kota Negara, yaitu derah Kecamatan Sepaku dan Kecamatan Samboja.
Dalam kunjungan tersebut rombongan akan turun kelapangan dalam rangka monitoring dan evaluasi dan sasaran yang dituju yaitu Desa Tuana Tuha, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kukar.
“Untuk melihat lihat kondisi atau keadaan desa terbut yang masih banyak memiliki lahan penghijauanya,” sebutnya.
Selain kegiatan kunjungan itu akan diadakan juga seminar atau rapat rapat yang akan di laksanakan di Hotel Senyiur Samarinda.
Kegiatan sendiri diharap dapat memberi motivasi daerah daerah untuk lebih mengedepankan lahan penghijauan. “Acara ini rencananya akan dihadiri Gubernur Kaltim beserta pejabat lingkup Pemprov Kaltim,” sebutnya.(DPMPD Kaltim/ridwan/arf)
5754 Dilihat
6759 Dilihat
6668 Dilihat
6804 Dilihat
5076 Dilihat
6422 Dilihat
 Online |
|
 Pengunjung Hari Ini |
|
| Halaman Dikunjungi Hari Ini |
 |
| Total Pengunjung |
    |
| Total Halaman Dikunjungi |
   |