JAKARTA – Pihak Bank Dunia mendorong penanggung jawab kegiatan program penurunan emisi karbon berbayar Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) Carbon Fund Kaltim segera melaksanakan program yang direncanakan dengan anggaran yang diberikan Bank Dunia.
“Pihak Bank Dunia memberikan perhatian khusus karena realisasi anggaran yang diberikan oleh Bank Dunia untuk pelaksanaan kegiatannya masih sangat rendah,” kata Perwakilan Pihak Bank Dunia, Dinesh Aryal saat rapat penyusunan program FCPF, di Jakarta, 26-29 Juni 2019.
Terkait kondisi tersebut pihak Bank Dunia memberikan warning kepada pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan sisa waktu yang hanya beberapa bulan ini.
Mereka mengingatkan apabila anggaran ini tidak terserap dengan baik dikhawatirkan pihak Bank Dunia tidak akan mengucurkan kembali bantuan anggaran untuk Kaltim. Sebab kesuksesan pelaksanaan program dibuktikan realisasi anggarannya baik menujukan keseriusan mendukung Bank Dunia dan negara donor menyukseskan program menjaga kualitas lingkungan di Bumi Kaltim.
“Bank Dunia akan memberikan dorongan agar pelaksanaan kegiatan ini harus segera dilaksanakan, sehingga pihak Bank Dunia akan memberikan pertimbangan untuk mengucurkan dana di tahun yang akan datang,” serunya.
Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia bekerjasama dengan Bank Dunia untuk melaksanakan program penguarangan emisi karbon FCPF Carbon Fund di wilayah Kaltim. Kaltim ditetapkan sebagai satu-satunya provinsi di Indonesia yang dipercaya melaksanakan program tersebut.(DPMPD Kaltim/arf)
6299 Dilihat
6845 Dilihat
7085 Dilihat
8138 Dilihat
4738 Dilihat
4504 Dilihat
 Online |
|
 Pengunjung Hari Ini |
|
| Halaman Dikunjungi Hari Ini |
 |
| Total Pengunjung |
    |
| Total Halaman Dikunjungi |
   |