Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
Bandung, 28 Oktober 2024 – Pukul 11.00 WIB, Ruang Rapat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat menjadi saksi pentingnya sinergi dalam pembangunan desa. Kegiatan Kunjungan Kerja dipimpin oleh Eka Kurniati, SE, M.Si, Sekretaris Dinas PMPD Kaltim, dan diterima langsung oleh Kepala DPMD Jawa Barat, Dicky Saromi. Agenda pertemuan kali ini adalah benchmarking program Gerakan Membangun Desa (Gerbang Desa), sebuah inisiatif strategis untuk mendorong pertumbuhan dan pengembangan desa.
Dalam rapat yang berlangsung hingga siang itu, Dicky Saromi menggarisbawahi pentingnya program "Satu Desa Satu Bumdes" yang menyasar 5.000 desa sebagai tolok ukur pendapatan asli desa. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat desa dan meningkatkan kemandirian ekonomi.
“Sekolah Desa Juara” dan “Patriot Desa” juga menjadi perhatian utama. Melalui program ini, diharapkan gaji petugas desa bisa di atas upah minimum regional (UMR), mendukung motivasi dan kinerja mereka dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Roslindawaty, salah satu peserta rapat, menekankan perlunya pengakuan terhadap lembaga kemasyarakatan seperti PKK dan Posyandu dalam pengembangan desa. Ia juga menyoroti kendala yang dihadapi dalam implementasi Masyarakat Hukum Adat (MHA) di Kalimantan Timur akibat batas desa.
Hasil rapat menunjukkan berbagai kebijakan yang dapat diimplementasikan, termasuk bantuan khusus yang akan disalurkan tanpa melihat status desa. Hal ini diharapkan dapat menciptakan keadilan dan pemerataan pembangunan.
Salah satu terobosan penting yang diusulkan adalah pembentukan "Gerai Berdesa," sebuah unit pelayanan yang berfungsi sebagai learning organization. Gerai ini akan merangkum berbagai inovasi dari perangkat daerah serta mengoptimalkan CSR dan dana pengabdian perguruan tinggi sebagai solusi untuk masalah desa.
“Pembangunan desa tidak hanya bergantung pada APBD, tetapi juga memerlukan kreativitas dan trust antar pihak,” tambah Dicky. Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Dalam diskusi yang hangat, beberapa peserta juga membahas pentingnya data potensi desa sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan yang ingin berkontribusi melalui CSR. Kerja sama antar desa dalam pengembangan kawasan sekitar bandara juga diusulkan sebagai langkah strategis untuk meningkatkan perekonomian lokal.
Akhirnya, Dicky Saromi mengajak semua pihak untuk berkomitmen terhadap program Gerbang Desa yang telah diintegrasikan dalam RPJMD dan menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Gubernur. “Kita harus bekerja sama, berinovasi, dan berkomitmen untuk membangun desa agar dapat bersaing dan maju,” tutupnya.
Kunjungan kerja ini bukan hanya sekadar pertemuan, tetapi sebuah langkah nyata menuju pembangunan desa yang berkelanjutan dan berdaya saing.