Bumdes bisa contoh antusiasme Anhui dalam berbisnis

icon - In Berita By PRANATA HUMAS DPM PEMDES KALTIM    icon 264

Bumdes bisa contoh antusiasme Anhui dalam berbisnis

Dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM) Pengelola BUMDes khususnya Direktur, Sekretaris dan Bendahara agar lebih efektif dalam mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara dan peningkatan kemandirian ekonomi desa, DPM Pemdes Provinsi Kaltim menggagas pelatihan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Senin (13/5/2024) di Kabupaten Kutai Timur.

 

Acara pelatihan yang diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai desa di Kutim tersebut akan berlangsung hingga 18 Mei 2024 mendatang dan dibagi menjadi dua Angkatan. Dalam pelatihan ini, peserta akan diberikan pemahaman mendalam tentang Perencanaan dan Kelayakan Usaha, Identifikasi Usaha (Canvasing Model), Rencana Usaha dan Keuangan serta materi terkait tata cara Pendaftaran Badan Hukum Bumdes.

 

Kepala DPM-Pemdes Puguh Harjanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa BUMDes didirikan berdasarkan kebutuhan dan potensi desa yang merupakan prakarsa masyarakat desa itu sendiri. Menurut Puguh usaha yang kelak akan diwujudkan melalui Bumdes ini digali dari keinginan dan hasrat untuk menciptakan sebuah kemajuan dalam meningkatkan kualitas hidup dan martabat desa.

 

“BUMDes ini adalah salah satu instrument yang sangat penting dalam meningkatkan kemandirian ekonomi desa. Jadi melalui lembaga ini, masyarakat desa dapat mengelola sumber daya alam dan potensi lokal yang ada di sekitarnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa”. Kata Puguh.

 

 

Pada kesempatan tersebut, Ia turut menyampaikan tentang pengalamannya selama di Provinsi Anhui China April kemarin. Ia  bercerita antusisme bisnis di Anhui yang begitu besar. Semangat berwirausaha masyarakat Anhui diperkuat dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan dorongan dari pemerintah setempat. Menurutnya hal tersebut patut ditiru melalui kolaborasi antara semangat para pengelola Bumdes, serta dukungan dari pemerintah maupun sektor swasta.

“setelah pelatihan ini, kita jelajahi potensi dan peluang bisnis di desa masing-masing, manfaatkan inovasi yang telah ada” tambah Puguh.

 

 

Peserta pelatihan pada hari pertama sangat antusias dalam mengikuti materi dan diskusi yang mencakup identifikasi usaha yang akan mereka aplikasikan di desa  masing-masing. Mereka tentu berharap melalui pelatihan ini para pengelola Bumdes memperoleh keahlian sehingga dapat menjadi motor penggerak dalam mengembangkan ekonomi desa.