LOAKULU -- Balai Penelitian, Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan, Informasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transimgrasi (Balilatfo Kemendes PDTT) dibawah Sub Bid Pengumpulan dan Pengolahan Data, Pusat Data dan Informasi pmenyambangi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Payang Sejahtera, Desa Sungai Payang, Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Rabu (28/11).
Tim sebanyak dua orang terdiri dari Alfandi Pramandanu selaku Kasub Bid Pulahta, Pusdatin dan Angga Conni Saputra selaku Tenaga Penunjang Bidang Desa. Saat melakukan kunjungan, tim diterima langsung Kepala Desa Sungai Payang, Rusdin.
“Kunjungan ini bertujuan untuk menggali informasi mengenai profil asal-usul pendirian BUMDes, unit usaha yang dijalankan, serta untuk mengetahui keberhasilan menjalankan modal yang telah diinvestasikan,” ujar Alfandi Pramandanu saat melakukan kunjungan.
Pengumpulan data dimaksudkan untuk melengkapi penyusunan profil 10 BUMDes Sukses Indonesia Tahun 2018. Untuk melengkapi kriteria Bumdes Sukses Indonesia maka tim meminta Profil BUMDes, Profil Desa, Data Aset BUMDes, Data Karyawan, laporan Keuangan dan meninjau unit usaha BUMDes.
BUMDes Payang Sejahtera dipilih menjadi sampel di Provinsi Kalimantan setelah Alfandi melakukan koordinasi dan meminta saran dan masukan dari Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim..
Selain dokumen yang dibutuhkan tim, Kepala Desa memberikan penjelasan mengenai asal usul, unit usaha, modal awal serta keuntungan yang bisa menyumbang PADes.
Kepala Desa Rusdin menuturkan, bahwa modal yang disertkan Pemerintah Desa sampai dengan 2018 sebesar Rp600 juta. Selain modal dari Pemerintah Desa, BUMDes menerima hibah truk dari PT Alamjaya Bara Pratama, serta empat ekor sapi dari PT Kutai Kartanegara Energi.
Unit usaha yang dijalankan yakni Unit usaha Angkutan Tandan Buah Sawit, Usaha Pengelolaan BBM, Usaha Pengelolaan Brilink, Usaha Pengelolaan dan pengawasan Settling POND, dan Unit Usaha Angkutan CPO.
Kesemua unit usaha BUMDes tersebut telah memberikan kontribusi menambah PADes pada 2017 sebesar Rp21,4 juta atau 20 persen dari total keuntungan dalam satu tahun. Sedangkan pada 2018 sampai Oktober saja keuntungan yang dapat dibukukan sebesar Rp244,245 juta dan diperkirakan akan terus bertambah lagi pada saat penutupan buku per 31 Desember 2018.
Transaksi berjalan penerimaan tercatat sebesar Rp2.384.454.020 dan pengeluaran tercatat Rp2.140.208.864.
Dengan penjelasan dan dokumen BUMDes yang diperlukan Alfandi menmgaku sangat puas mengingat dokumen lengkap tersedia, aktivitas unit usaha juga sesuai dengan kenyataan lapangan dimana setelah puas dengan dokumen dan penjelasan Kepala Desa dan Direktur tim bergerak menuju lokasi dimana aktivitas bongkar muat TBS dilakukan.
Selain mengunjungi BUMDes, tim juga mengunjungi PT Niaga Mas Gemilang. Tujuan tim menuju lokasi perusahaan untuk memastikan BUMDes Payang Sejahtera melakukan kerjasama usaha dengan PT Niaga Mas.
Chief Sustainable Officer PT Niaga Mas, Darlan menyambut baik kedatangan tim serta melakukan diskusi mengenai kerjasama yang dilakukan PT Niaga Mas Gemilang dan BUMDes Payang Sejahtera. Ia menyampaikan selain kerjasama yang telah dilakukan selama ini yakni Pengangkutan TBS, pengangkutan CPO, dan kantin untuk karyawan, tahun depan proyek kerjasama akan dilakukan dalam pengolahan composting dengan bahan baku Janjang Kosong (yakni janjang sawit hasil pemprosesan CPO).
Fasilitas Komposting adalah kolaborasi perusahaan yang beroperasi di sekitar Desa Sungai Payang yakni PT. Niaga Mas Gemilang, PT. ABP, PT. MHU dan PT KKE. Masing-masing perusahaan sudah memiliki porsi kegiatan yang akan mendukung pembangunan fasilitas komposting.
Output atau produk yang dihasilkan akan dibeli perusahaan Niaga Mas. Sejauh ini masing-masing perusahaan sudah menyediakan alokasi anggaran untuk pelaksanaan pembangunan komposting.
Dari penjelasan CSO PT Niaga Mas, Alfandi menilai BUMDes Payang Sejahtera kedepan akan semakin sukses dan optimis. Namun demikian Alfandi menyarakan agar BUMDes berupaya menemukan usaha baru yang berdasar potensi lokal desa yang dapat menjadi produk unggulan desa sebagai upaya mempersiapkan sejak dini apabila perusahaan-perusahaan yang sekarang menjadi mitra telah habis izin operasinya, sehingga BUMDes akan terus eksis sebagai pelaku penggerak ekonomi di desa.(DPMPD Kaltim/Mur)
1076 Dilihat
1270 Dilihat
6119 Dilihat
6869 Dilihat
6835 Dilihat
101497 Dilihat
 Online |
|
 Pengunjung Hari Ini |
|
| Halaman Dikunjungi Hari Ini |
 |
| Total Pengunjung |
    |
| Total Halaman Dikunjungi |
   |