watch_later

Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA

Semua Artikel

Artikel

Coaching Klinik Bagian Agenda Penting LBM se Kaltim di Berau

29 Juli 2018 Admin Website Berita

TANJUNG BATU  -- Kegiatan Lingkar Belajar Masyarakat (LBM) se Kaltim yang diselenggarakan dalam rangka silaturahim dan tukar menukar informasi serta pengalaman antar kepala desa se Kaltim memiliki berbagai agenda penting. Salah satunya coaching klinik atau kelas konsultasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMKam) yang diberikan secara khusus bagi 99 kampung di Kabupaten Berau yang hadir kegiatan tersebut.

"Tujuan coaching klinik menemukenali dan mengidentifikasi apa program utama unggulan masing-masing kampung. Lalu Bagaimana program tersebut dimasukkan dalam rencana mereka dan dimasukkan dalam rencana kabupaten melalui program kegiatan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sektor terkait lingkup kabupaten," ujar Senior Manager The Nature Concervasy (TNC) Kaltim, Niel Makinuddin selaku inisiator LBM saat ditemui disela coaching klinik RPJMKam, di Ruang Pertemuan SMKN 3 Berau, di Tanjung Batu, Sabtu (28/7).

Sebagai contoh, pada kegiatan tersebut setiap desa diminta menyampaikan potensi yang dimiliki dan bisa dikembangkan menjadi produk unggulan desa. Sejalan dengan itu kegiatan dihadiri panelis dari beberapa OPD terkait seperti pertanian, peternakan, perkebunan, dan pariwisata untuk memastikan apakah betul potensi yang disampaikan dari setiap desa itu merupakan produk unggulan dan apakah bisa berkelanjutan.

Ini maksudnya jangan sampai produk unggulan yang dihasilkan tidak ada pasarnya, melainkan sudah pasti bakal terserap. "Masukan substansi dari dinas dinas disampaikan. Jadi dijelaskan produk apa yang punya potensi tapi belum ada di desa dan produk unggulan yang sama antar desa bisa dikombinasikan kolaborasi misalnya untuk mengembangkan pariwisata harus kerja sama membangun jalan dan infrastruktur pendukung lainnya," sebutnya.

Itu artinya dalam kegiatan tersebut terjadi kolaborasi penting karena ada dialog yang saling menguntungkan antara kampung dengan perencanaan di tingkat OPD. Kemudian ada proses saling menjelaskan dan saling memahami bahwa hal yang diusulkan harus realistis bisa diwujudkan dan sesuai target.

"Makanya tindak lanjut kegiatan. Dari sini mereka akan merevisi memperbaiki RPJMKam yang ada. Disusun untuk menemukan mana prioritas setiap kampung dan dikomunikasikan dengan dinas mana yang sudah diuji benar-benar bisa dilaksanakan. Jangan sampai  produk unggulan yang dijadikan potensi tidak bisa dilaksanakan secara berkelanjutan," urainya.

Namun demikian, jika dijumpai terdapat potensi produk yang dianggap bagus dan bisa dikembangkan secara kolektif dibeberapa desa, bisa sekaligus menjadi masuka bagi OPD sehingga memungkinkan terjadinya proses perencanaan pembangunan dari bawah ke atas.

Sedangkan terkait usulan, dalam tahapan diskusi terungkap setiap desa membutuhkan peningkatan kapasitas untuk mewujudkan pengembangan potensi desa menjadi produk unggulan. Dan ungkapan yang sama keluar dari OPD bahwa jika ingin mengembangkan sesuatu tentu terlebih terlebih dahulu harus memiliki kapasitas terkait potensi yang akan dikembangkan menjadi produk unggulan desa/kampung.

Coaching klinim menghadirkan panelis Kepala DPMPD Kaltim, Moh Jauhar Efendi, Kepala DPMK Berau, Ilyas, serta dari OPD sektor terkait.(DPMPD Kaltim/arf)

 

#Berita