Diapresi, PPU Optimistis Capai 9 Desa Mandiri 2024
Diapresi, PPU Optimistis Capai 9 Desa Mandiri 2024
SAMARINDA -- Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim M Syirajudin mengapresiasi keoptmisan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Penajam Paser Utara (PPU) mampu melampaui target meningkatkan status desa mandiri di wilayahnya.
Jika ditargetkan ada 5 desa mandiri, mereka yakin bisa melompat menjadi 9 desa mandiri pada 2024 mendatang.
"Berharap PPU harus ada target lebih. Apalagi sebagai lokasi pemindahan Ibukota Negara (IKN)," ujar M Syirajudin saat menerima Kunjungan Kerja Kepala DPMD PPU beserta jajaran, di Ruang Kerja DPMPD Kaltim, Jumat (21/5).
Sebagai calon penyangga IKN, dia berharap status Indeks Desa Membangun (IDM) desa di PPU cuma dua saja, yakni maju dan mandiri.
Saat ini kondisinya 3 desa mandiri, 9 desa maju, 18 berkembang, serta zero desa tertinggal dan sangat tertinggal dari 30 desa se Kabupaten PPU.
"Tetap dorong meskipun tidak ada desa tertinggal dan sangat tertinggal. Kita siap fasilitasi dan pembinaan tingkatkan desa berkembang agar menjadi maju dan mandiri, " kayanya.
Karenanya kunjungan DPMD PPU diharap dimanfaatkan untuk menyinkronkan program kegiatan dengan DPMPD Kaltim. Sebab tekadnya sama-sama ingin membangun desa.
Kepala DPMD PPU Saidin mengatakan kelemahan peningkatan status IDM menjadi desa mandiri karena Indeks Ketahanan Ekonomi terkait ketersediaan pasar desa dan unit perbankan desa.
"Tidak semua ada. Seandainya tidak harus ada pasar desa sepeti rumah toko atau swalayan yakin bisa capai 9 desa mandiri, " katanya.
Itu sebabnya dia ingin minta masukan provinsi langkah yang harus dilakukan meningkatkan indikator Indeks Ketahanan Ekonomi dimaksud.
Termasuk pada kesempatan itu DPMD PPU ingin minta masukan terkait pelaksaan pilkades serentak di masa pandemi.
M Syirajudin menerima kunjungan jajaran DPMD PPU didampingi Sekretaris Surono, Kabid Pemdeskel Kasmawati, Kabid PDKP Sri Wartini, Kabid Pemberdayaan Kelembagaan dan Sosbudmasy Noor Fathoni, serta pejabat terkait lainnya.(DPMPD Kaltim/arf)