Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
GUNUNG KIDUL – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMPD) Kaltim melakukan kunjungan kerja (kunker) Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Jajaran DPMPD yang dikomandoi Kepala Bidang Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan (PDKP), Riani Tisnadewi tersebut mengunjungi Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Gunung Kidul, Kamis (7/11).
“Rombongan disambut Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Sugiarto dan juga Kepala Seksi UPMD, Khoiru Rahmat. Juga hadir Direktur BumDesa, Subroto,” ungkap Riani Tisnadewi.
Kunjungan berlangsung cukup hangat dan mendapat sambutan hangat. Mereka, kata dia, bahkan mengaganggap kunjungan menambah saudara dan diharap silaturahmi bisa terus berlanjut kedepannya.
Dialog santai dilakukan dengan pemaparan mengenai keunggulan dari Kabupaten Gunung Kidul yang memiliki segudang prestasi dalam hal pemberdayaan masyarakatnya.
Gunung Kidul meraih Juara 1 tingkat nasional kategori penguatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat tahun 2018 yang diraih oleh Desa Kemadang Kabupaten Gunung Kidul. Desa ini memiliki potensi wisata alam yang sangat luar biasa.
“Gunung kidul memang merupakan daerah yang masih tertinggal dari beberapa Kabupaten dan Kota yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, tapi dengan kekurangan yang ada Gunung Kidul terus melakukan inovasi dan juga penguatan pada pemberdayaan masyarakatnya sehingga dapat bersaing,” katanya.
Untuk menopang PAD Daerah dalam hal pariwisata pantai, terdapat banyak objek wisata pantai di Kabupaten Gunung Kidul. Walhasil masih ada pantai yang belum diberi nama.
Sinergitas juga dijalin dalam hal pendamping Desa, antara Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dengan Pendamping Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD), dan Kabupaten Gunung Kidul juga meraih beberapa penghargaan diantaranya Tim Inovasi Kabupaten Terbaik Tahun 2018.
Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta juga menjalin kerjasama dengan Yayasan Saemaul dari Korea Selatan untuk pendampingan di 2 Desa yang ada di Kabupaten Gunung Kidul, yaitu Desa Ponjong dan Desa Bleberan.
Pendampingan yang dilakukan dalam hal peningkatan kapasitas BUMDesa, Pembangunan Gedung Serba Guna yang dikelola BUMDesa, Pembuatan kandang sapi komunal, pelatihan peternak dalam mengelola kandang sapi komunal, dan pelatihan pemberdayaan perempuan (green house, budidaya jamur).
Pendampingan langsung dilakukan oleh pendamping dari Korea Selatan ke Kabupaten Gunung Kidul dalam masa waktu 5 tahun dan alokasi anggaran langsung dari Pemerintah Korea Selatan.
Rombongan kemudian diajak langsung mengunjungi Pantai Baron dan Pantai Sepanjang untuk melihat Pantai yang dikelola oleh Bumdesa sekaligus diajak santap siang. Suasana keakraban dan sembari tanya jawab dengan Pj. Kepala Desa Kemadang sekaligus bertukar pikiran dan juga menanyakan hal-hal yang dianggap menjadi kunci sukses dari perangkat desa dan juga masyarakat Desa Kemadang.
Kemudian rombongan melanjutkan perjalanan untuk melihat Kebun Bunga Argo Sekar garapan Bumdesa yang sedang dipersiapkan untuk kawasan wisata kebun bunga yang baru.
Untuk wisata selain pantai seluruhnya sedang kami garap pelan-pelan diantaranya beberapa kebun bunga dan juga guest house diatas tebing pantai. Dharapkan kedepannya membuahkan hasil bagi masyarakat Desa Kemadang. ucap Direktur BUMDesa.
Setelah usai mengunjungi beberapa spot menarik di Desa Kemadang Kecamatan Tanjungsari Kabupaten Gunung Kidul rombongan kembali ke Yogyakarta, Riani berharap semangat yang sudah dilakukan oleh masyarakat gunung kidul harus dapat diadopsi dan ditularkan kemasyarakat Kaltim.
Terutama di dalam dari diri kita sendiri bagaimana semangat untuk mengangkat Daerah yang tadinya tertinggal menjadi sesuatu yang bermanfaat dan menghasilkan bagi Daerah.
Untuk diketahui Status Desa Kabupaten Gunung Kidul berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) Tahun 2019 sudah tidak ada lagi desa yang masuk klasifikasi sangat tertinggal dan tertinggal, sekarang status desa diKabupaten Gunung Kidul untuk Klasifikasi Mandiri 11 Desa, Maju 78 Desa dan Berkembang 55 Desa. (DPMPD Kaltim/AMFarf/)