Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
PENAJAM -- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim mulai bergerak merealisasikan program kemitraan penurunan emisi karbon FCPF kerjasama Pemerintah Indonesia dan Bank Dunia dalam upaya mencegah perubahan iklim.
Langkah awal, DPMPD melalui Tim Perencanaan Program (Rengram) turun lapangan ke daerah sasaran pelaksanaan program wilayah tengah Kaltim Balikpapan dan Penajam Paser Utara (PPU).
"Kita koordinasi dengan teman di DPMD PPU untuk informasi awal pelaksanaan program FCPF melalui pembentukan Program Kampung Iklim (ProKlim) di desa dan kelurahan wilayah tengah Kaltim yang menjadi tugas DPMPD Kaltim," ujar Kepala Subag Rengram DPMPD Kaltim, Esthi Susila Rini didampingi staf saat mengunjungi bagian perencanaan DPMD PPU, Penajam, Rabu (10/4).
Untuk wilayah PPU, desa yang menjadi sasaran Desa Riko, Kecamatan Penajam, Desa Pemaluan dan Desa Mentawir, Kecamatan Sepaku.
Ketiga desa tersebut berdasarkan data Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Kaltim masih memiliki tutupan hutan sehingga dinilai laik ditetapkan menjadi lokus pelaksanaan program.
Setelah ini DPMPD dengan unsur terkait akan menggelar pertemuan dalam rangka sosialisasi dan bimbingan teknis terkait pelaksanaan ProKlim.
Selain tiga desa sasaran tersebut, diharapkan juga melibatkan desa-desa lain yang memungkinkan melaksanakan ProKlim. "Target peserta sosialisasi 30 desa. Termasuk juga akan kita libatkan DPMD PPU," sebutnya.
Selain membahas rencana pelaksanaan ProKlim, mereka juga minta dukungan DPMD PPU untuk pencapaian target RPJMD Kaltim 2018-2023 mengurangi 150 desa dari 518 desa tertinggal dan sangat tertinggal di Kaltim.
Informasinya, kata Esthi, berdasarkan data Indeks Desa Membangun (IDM) 2017 Kemendes PDTT di Kabupaten PPU masih terdapat dua desa berstatus tertinggal. Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam dan Desa Karang Jinawi, Kecamatan Sepaku.
"Dua desa ini yang diharap dukungan DPMD diintervensi agar meningkat statusnya menjadi berkembang agar tidak ada desa tertinggal di PPU," harapnya.
Menyikapi itu, Kasubag Perencanaan dan Keuangan DPMD PPU, Sukarno menyebut BAPPEDA bakal masuk ke dua desa tersebut pada 2019. Targetnya meningkatkan status dua desa tersebut menjadi berkembang.(DPMPD Kaltim/arf)