Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
BALIKPAPAN– Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim mengusulkan penambahan lokasi pelaksanaan Program Kampung Iklim (ProKlim). Usulan tersebut disampaikan Kepala DPMPD Kaltim, Moh Jauhar Efendi dalam diskusi tentang Mitigasi Perubahan Iklim, di Balikpapan, Selasa (10/4) kemarin.
“Kita mengusulkan agar jumlah desa yang masuk lokasi ProKlim bisa ditambah mengingat jumlah desa di Kaltim ada 841 desa,” sebut Jauhar.
Di Kaltim, tahun 2017 baru ada empat desa dan enam kelurahan yang masuk lokasi ProKlim. Enam lokasi di Balikpapan dan dua lokasi di Kukar, satu lokasi di Berau, serta satu lokasi lainnya di Kutim. Sebelumnya pada tahun 2015 lokasi ProKlim baru ada 4, tersebar di Kota Bontang, Kabupaten Paser, Kabupaten Kukar dan Kabupaten Kutim.
Penambahan lokasi, kata Jauhar, bisa dilakukan dengan memanfaatkan Dana Desa yang masuk ke setiap desa. Ia menilai Dana Desa memungkinkan dimanfaatkan untuk mendukung ProKlim.
Jauhar menyebut ProKlim merupakan kegiatan yang memadukan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada tingkat tapak dengan melibatkan peran aktif masyarakat dan para pemangku kepentingan seperti pemerintah, pemda, dunia usaha, perguruan tinggi serta lembaga non pemerintah.
Pelibatan para pemangku kepentingan yang efektif serta pengelolaan pengetahuan adaptasi dan perubahan di tingkat tapak merupakan salah satu aspek penting untuk mencapai target pengendalian perubahan iklim di tingkat nasional maupun global.
Disisi lain ia menyebut usulan penambahan tersebut merupakan komitmen menjaga kualitas lingkungan sebagai pengendalian perubahan iklim pada sektor pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa.
Karenanya ia mengaku siap bekerjasama dengan Dinas Kehutanan Kaltim maupun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kaltim mengembangkan Program Kampung Iklim (ProKlim) di seluruh wilayah Kaltim.
Disisi lain ia menyebut, pengurangan emisi gas rumah kaca menjadi komitmen bersama di seluruh dunia. Mengingat kenaikan suhu permukaan bumi di wilayah Asia Tenggara pada abad ini berkisar antara 0,4-1 drajat celcius dan diperkirakan akan terus meningkat antara 1,5-2 drajat celcius pada periode 30 tahun mendatang.
“Makanya semua harus punya komitmen menjaga iklim tetap baik. Jangan sampai suhu dipermukan bumi mencapai 2 drajat celcius yang sudah barang tentu mengganggu keberlangsungan hidup dan penghidupan,”sebutnya.(DPMPD Kaltim/arf)