ECO PRINT DAN BRIKET ARANG DESA PETANGIS DAN PEPARA WAKILI PASER DALAM PENILAIAN PRUDES

icon - In Berita By PRANATA HUMAS DPM PEMDES KALTIM    icon 304

ECO PRINT DAN BRIKET ARANG DESA PETANGIS DAN PEPARA WAKILI PASER DALAM PENILAIAN PRUDES

Paser, Kaltim - Tim penilai Produk Unggulan Desa masih di wilayah selatan dalam rangka verifikasi lapangan ke Desa Petangis, Kecamatan Batu Engau, untuk mengevaluasi kemajuan pembangunan dan inovasi di Kawasan tersebut.

 

Desa Petangis, yang dikenal sebagai desa mandiri, telah menunjukkan prestasi yang signifikan dalam pengembangan produk unggulan melalui usaha Ecoprint Rahayu. Kelompok Wanita Tani Trigona Berkah, yang mengelola Ecoprint Rahayu sejak tahun 2020, berhasil menciptakan berbagai produk inovatif seperti madu, sari wangi, balsem, mug gelas, serta baju berbahan Serbuk Ulin yang merupakan ciri khas desa ini. Motif dari daun-daunan dan bunga lokal menjadi inspirasi utama dalam desain produk mereka.

 

Ecoprint Rahayu tidak hanya berperan sebagai produsen, tetapi juga menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak termasuk PKK Desa Petangis, PKK Batu Engau, serta berbagai instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Paser, DPMD Kabupaten Paser, Dinas Disperindagkop Kabupaten Paser, Bappedalitbang Kabupaten Paser, dan CV DWI TIRTA AGUNG.

 

Salah satu strategi promosi yang digunakan adalah melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram dengan nama Ecoprint Rahayu. Keberhasilan mereka terlihat dari partisipasi dalam Fashion Week 2024 di Gandaria City Jakarta, yang semakin menambah eksposur produk mereka secara nasional.

 

Menyikapi saran dari tim penilai, kedepannya Desa Petangis perlu terus melakukan inovasi dengan mempertahankan keunikan lokalnya dan memperluas kerjasama dengan desa-desa tetangga serta mitra pihak ketiga termasuk BUMDes.

 

Selain itu, di Kabupaten Paser, Desa Pepara juga menunjukkan prestasi yang luar biasa dengan mengelola produk unggulan berupa Briket Arang Tempurung Kelapa. Briket ini tidak hanya membantu mengatasi limbah tempurung kelapa, tetapi juga telah berhasil menembus pasar lokal hingga internasional. Desa Pepara telah menjalin kemitraan dengan PT Pama Persada Nusantara dan PT Kayan Putra Utama Coal serta berkolaborasi dengan BUMDES untuk memperluas jangkauan pemasarannya.

 

Produk Paser Briket telah berhasil dipasarkan di berbagai daerah di Indonesia seperti Paser, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta, serta telah diekspor ke pasar internasional di Asia, Afrika, dan Eropa.

 

Kedua desa ini menjadi contoh nyata bagaimana pembangunan di kawasan perdesaan dapat menghasilkan inovasi yang tidak hanya berdampak ekonomis tetapi juga lingkungan serta membuka peluang lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat. Diharapkan keberhasilan ini dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya untuk terus berinovasi dan memanfaatkan potensi lokal mereka secara optimal.