watch_later

Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA

Semua Artikel

Artikel

Evaluasi Penyaluran Bantuan Keuangan BUMDesa 2023 di Kutai Kartanegara dan Kutai Barat


 

 

Kutai Kartanegara, 29 Agustus 2024 — Staf Bidang UEM, SDA & TTG DPMD Provinsi Kalimantan Timur staf  Bidang UEM, SDA & TTG mendampingi tim evaluator dari Laboratorium Inkubasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman , dalam rangka Evaluasi Penyaluran Bantuan Keuangan Spesifik Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur kepada BUMDesa Tahun 2023. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Rapat DPMD Kutai Kartanegara.

Tujuan utama dari evaluasi ini adalah untuk menilai efektivitas, efisiensi, dan kesesuaian penyaluran bantuan kepada tujuh BUMDesa yang terpilih. BUMDesa yang dinilai meliputi BUM Desa Payang Sejahtera Sungai Payang, BUM Desa Margahayu Mandiri Sejahtera Margahayu, BUM Desa Bersinar Loa Janan Ulu, BUM Desa Bangun Persada Kota Bangun II, BUM Desa Bersinar Bangun Rejo, BUM Desa Mandiri Abadi Suka Maju, dan BUM Desa Mitra Usaha Lebak Mantan.

Dalam sambutannya, PSM Ahli Muda DPMD Kutai Kartanegara menekankan pentingnya evaluasi ini untuk memastikan bantuan keuangan yang diberikan berdampak positif terhadap pengembangan ekonomi desa. Tim evaluator dari Laboratorium Inkubasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman juga memberikan beberapa poin penting mengenai pelaksanaan evaluasi.

Beberapa hasil yang ditemukan dalam evaluasi ini diantaranya Sebagian besar BUMDesa belum memiliki produk unggulan desa yang dikembangkan dan dipromosikan. BUMDesa telah mendukung UMKM dalam hal akses pasar, namun pemasaran produk masih terbatas di tingkat desa. Disatu sisi BUMDesa yang telah menjalin kerja sama dengan UMKM, berdampak pada pengembangan perekonomian desa.

Beberapa BUMDesa menyediakan kebutuhan dasar masyarakat desa, meningkatkan kualitas hidup. Beberapa BUMDesa yang mendapat bantuan keuangan telah merekrut tenaga kerja dari masyarakat desa, sehingga dapat membantu mengurangi pengangguran. Dan diketemukan pula terkait Pengetahuan mengenai administrasi dan pelaporan keuangan masih menjadi tantangan bagi beberapa BUMDesa.

Evaluasi serupa juga dilakukan di Kutai Barat untuk BUMK (Badan Usaha Milik Kampung). Pelaksanaan evaluasi berlangsung di Ruang Rapat DPMK Kutai Barat dengan melibatkan tim evaluator dari Laboratorium Inkubasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman.

BUMK yang dievaluasi termasuk BUMK Karya Nabah Nusantara, BUMK Bunyut Sejahtera Abadi, BUMK Berkat Usaha, BUMK Usaha Bersama, BUMK Gusik Bersatu Sejahtera, BUMK Maju Bersama, dan BUMK Usaha Sejahtera Bersama.

Hasil evaluasi menunjukkan beberapa poin penting yaitu Hanya BUMK Usaha Sejahtera Bersama yang telah mengembangkan produk unggulan berupa gula merah, sedangkan yang lainnya belum. BUMK belum banyak mendukung UMKM dalam hal akses pasar dan pengembangan produk. Kemitraan dengan UMKM masih terbatas, kecuali BUMK Gusik Bersatu Sejahtera yang telah menjalin kemitraan dengan perusahaan sawit. Beberapa BUMK sudah menyediakan kebutuhan dasar seperti air bersih, meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Kedua evaluasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa bantuan keuangan yang diberikan dapat memperkuat modal BUMDesa dan BUMK, meningkatkan produktivitas, memperluas pasar, serta memberikan dampak positif pada ekonomi desa dan Pendapatan Asli Desa. Evaluasi ini juga akan memberikan dasar untuk perbaikan di masa depan agar bantuan yang diberikan lebih efektif dan tepat sasaran.

 

#Berita