watch_later

Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA

Semua Artikel

Artikel

FGD Tata Kelola Air Baku dan Air Bersih di Kawasan Ibukota Negara Baru Kalimantan Timur

05 September 2019 Admin Website Berita

Oleh : DR. H. Moh Jauhar Efendi, M.Si

Alhamdulillah di sela-sela kegiatan Rakernis Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan Produk Hukum Kabupaten/Kota se Kalimantan Timur, di Malang, Rabu (4/9) pagi menyempatkan diri bergabung mengikuti Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan oleh Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Brawijaya (UB), di Aula Gedung Fakultas Teknik UB, Malang.

Info FGD dengan menghadirkan narasumber Guru Besar Fakultas Teknik UB, Mohammad Bisri, Direktur Utama  Perum Jasa Tirta I, Raymond Valiant R, Direktur pada Ditjen Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, saya dapatkan dari FB nya Pak Prof. Dr. Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi, yang juga sekaligus sebagai Ketua IKA UB.

Dari paparan para ahli, nampak bahwa persoalan tata kelola air baku dan air bersih di kawasan Ibukota Negara Baru Kalimantan Timur tidaklah sesederhana yang dibayangkan.  Sumber air bisa berasal dari air permukaan dan  air tanah. Tetapi air permukaan merupakan prioritas pertama untuk ketersediaan air baku dan air bersih.

Jika kebutuhan air per kapita 80 liter/orang/hari, maka tinggal dihitung saja berapa kebutuhan air perorang pertahun kali jumlah penduduk di kawasan ibukota negara baru.

Pada sesi tanya jawab, yaitu sesi yang saya tunggu-tunggu, saya memperkenalkan diri dengan sebutan, "saya utusan dari Ibukota Negara Baru Kalimantan Timur".  Saya atas nama warga masyarakat Kalimantan Timur menyampaikan ucapan terima kasih atas ditetapkannya Kalimantan Timur sebagai Ibukota Negara Baru Republik Indonesia.

Waktu untuk memindahkan Ibukota Negara sangatlah pendek, karena itu, saya selaku Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Prov. Kaltim mengusulkan tentang perlunya penyiapan SDM dan pelibatan masyarakat Kaltim untuk berperan aktif dalam proses pemindahan, pembangunan dan pelaksanaan pemerintahan di Ibukota Negara Baru.

Alhamdulillah, usulan yang saya ajukan masuk dalam rekomendasi butir kedelapan atau butir terakhir. Terima kasih kepada Pak Prof. Dr. Ahmad Erani Yustika yang telah mengijinkan saya mengikuti FGD.

#Berita