Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
SAMARINDA -- Gubernur Kaltim, Isran Noor mengingatkan semua pihak untuk mengambil hal positif dari Peringatan Hari Air Dunia yang diperingati 22 April setiap tahunnya. Ini penting untuk membangun kesadaran pentingnya menjaga ketersedian dan kualitas air bagi kehidupan.
"Warning kepada kita air adalah penting bagi kehidupan. Air merupakan sumber kehidupan. Kewajiban kita terus jaga ketersediaan dan menjaga kualitasnya agar dapat terus digunakan. Makanya peringatan hari air harus menumbuhkan semangat itu," kata Gubernur Isran dalam sambutan yang disampaikan Asiaten III Sekprov Kaltim, Bere Ali saat membuka Peringatan Hari Air Dunia XXVII 2019, di Kantor Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, Senin (22/4).
Dikatakan, tidak ada satupun makhluk di muka bumi jika tidak ada air. Namun ketersediannya juga harus pas.
Tidak boleh berlebihan atau kurang. Sebab jika berlebihan bisa menyebabkan bencana alam banjir dan tanah longsor, sementara jika kurang akan mengalami kekeringan.
“Bagi manusia kita masih bisa hidup tanpa listrik. Untuk penerangan bisa menggunakan lilin. Sementara jika tidak ada air, kita tidak bisa memenuhi kebutuhan untuk hidup dan penghidupan,” katanya.
Menurutnya bagi jajaran lingkungan hidup ada tiga hal yang menjadi perhatian, yakni menjaga ketersedian dan kualitas air, menjaga kualitas udara, dan tutupan lahan.
Dijadikan konsentrasi lingkungan hidup dengan maksud untuk mengajak kepedulian masyarakat ikut terlibat menjaganya. Masyarakat menjaga yang micro seperti hemat menggunakan air dan pemerintah menjaga yang macro seperti membuat kebijakan menjaga kualitas lingkungan untuk keberlangsungan ketersedian dan menjaga kualitas air agar tetap dapat digunakan sebagai sumber kehidupan.
“Kajian Kementerian Lingkungan Hidup RI pada 2018, semua yang digunakan manusia termasuk air pernah dihitung manakala manusia dapat menghemat penggunaannya dapat menghemat ekonomi mencapai Rp941 triliun pertahun,”sebutnya.
Itu sebabnya PBB dalam deklarasinya mengingatkan beberapa hal penting untuk menghemat penggunaan air, yakni mematikan air keran saat sikat gigi, tidak memasukan sampah dan limbah keair, menyimpan air bekas cucian sayur atau beras untuk siram tanaman, dan menyimpai air cucian pakaian untuk mencuci mobil.
“Makanya mari jadikan peringatan hari air dunia untuk menjadikan air sebagai nilai ekononi yang bisa diirit sebaik-baiknya dan pemerintah menjaga kualitas air jangan sampai ada pencemaran,” serunya.
Sementara Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan III, Anang Muchlis mengatakan peringatan hari air dunia diperingati dengan harapan agar semua harus mendapatkan air dan menggunakan air tidak berlebihan.
“Semua makhluk membutuhkan air. Makanya tema peringatan tahun ini “semua harus mendapatkan air”. Ini untuk mengingatkan semua pentingnya sumber daya air,” katanya.
Peringatan hari air dunia di Kaltim sendiri diperingati dengan berbagai rangkaian kegiatan diantaranya lomba tari daerah tingkat SD se Kota Samarinda, edukasi pelestarian sumber daya air dan pembuatan lubang pori di SMP 4 Samarinda, senam ceria dan membersihkan lingkungan, lomba pungut sampah, dan jalan santai, serta peresmian Sekretariat Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Mahakam, dan bersih-bersih Sungai Karang Asam bagian Ulu.
Nampak hadir pada peringatan hari air dunia, Kepala BAPPEDA Kaltim, Zairin Zain, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kaltim, Fredrick Bid, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Samarinda, Nurrahmani.(DPMPD Kaltim/arf)