SAMARINDA – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim M Syirajudin menitip pesan agar pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2022 mengakomodir program yang sejalan dengan program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.
Iyad sapaan akrab M Syirajudin menitipkan beberapa hal yang diharap diakomodir program KKN. Dia meminta mahasiswa KKN mengawal peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM) hingga pendampingan Masyarakat Hukum Adat (MHA).
“Tupoksi DPMPD pemberdayaan, pembinaan, dan pengawasan 841 desa se Kaltim. Ada PR kita terkait peningkatan status IDM, khususnya masih ada satu desa yang bersebelahan dengan lokasi pemindahan Ibu kota Negara Nusantara masih berstatus sangat tertinggal,” kata Iyad saat menerima kunjungan jajaran LP2M Universitas Mulawarman Samarinda, Jumat (4/3/2022).
Menurutya dalam penilaian IDM terdapat indikator yang ditetapkan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, yakni indeks ketahanan sosial, indeks ketahanan ekonomi, dan indeks ketahanan lingkungan.
Dia berharap keterlibatan mahasiswa KKN mengawal desa agar merencanakan program yang sejalan peningkatan indikator penilaian IDM dimaksud.
Selain itu, mahasiswa KKN diharap mendampingi desa terkait adimistrasi pemerintahan desa maupun berkaitan patok batas desa.
Kemudian ikut mendamping desa dalam mendukung pelaksanaan program pusat Smart Village. “Kebetulan ada program pusat Kaltim ditetapkan dapat 50 desa smart village. Tujuannya tuntutan digitalisasi dan mengkatkan pelayanan. Gilirannya mengkatkan perekonomian karena promosinya semakin luas,”katanya.
Kemudian ikut pendampingan pengurangan stunting, pembinaan Lembaga Kemasyarakatan Desa, BUMDes, dan kampung iklim.
Termasuk diharap menampingi dua MHA yang ada di Kaltim, yakni MHA Muluy, Desa Swan Slutung, Kecamatan Muara Komam dan MHA Paring Sumpit, Desa Muara Andeh, Kecamatan Muara Samu, Kabupaten Paser.
“Petakan saja. Kebutuhannya itu yang jadi prioritas kita. Semoga mahasiswa KKN bisa mengabdikan dirinya membantu,”katanya.
Sekretaris LP2M Universitas Mulawarman Samarinda Uni W Sagena mengaku sependapat. Program KKN 2022 akan disesuaikan tergantung pemetaaan kebutuhan dalam pelaksanaan pemberdayaan masyarakat. “Apa yang dibutuhkan itu yang difasilitasi jadi program kerja,”akunya.
Sedangkan metode pelaksanannya menyesuaikan perkembangan kasus COVID-19. Jika masih tinggi diiberlakukan sistem online dan offline, serta jika sudah melandai akan diberlakukan system offline secara penuh.
Sementara Koordinator KKN tahun 2022 M Arifin menyebut ada 6 fokus dalam pelaksanaan KKN 2022, yakni pangan dan kesehatan, digitalisasi desa, budaya lokal, tertib birokrasi, UMKM, serta sadar energi dan lingkungan.(DPMPD Kaltim/arf)
4631 Dilihat
5653 Dilihat
6624 Dilihat
7037 Dilihat
6216 Dilihat
1597 Dilihat
 Online |
|
 Pengunjung Hari Ini |
|
| Halaman Dikunjungi Hari Ini |
 |
| Total Pengunjung |
    |
| Total Halaman Dikunjungi |
   |