Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
SAMARINDA -- Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Moh Jauhar Efendi kembali menawarkan mahasiswa Universitas Mulawarman (Unmul) Samarinda untuk mengikuti seleksi tenaga pendamping profesional.
Kunjungan puluhan Mahasiswa Jurusan Pembangunan Sosial Fakultas Fisipol Unmul Samarinda sekaligus dimanfaatkan menginformasikan bahwa hingga saat ini Kaltim masih kekurangan 138 orang dari kuota tenaga pendamping profesional Kaltim sebanyak 475 orang.
"Diharap jurusan pembangunan sosial ikut seleksi. Kita masih kekurangan. Padahal dana gaji pendamping profesional sudah dialokasikan sesuai kuota yang ditetapkan untuk Kaltim dan kuota secara secara nasional," sebut Jauhar saat menerima kunjungan mahasiswa Jurusan Pembangunan Sosial Fakultas Fisipol Unmul Samarinda, di Kantor DPMPD Kaltim, Kamis (17/5).
Jauhar mengajak mahasiswa merubah paradigma berfikir dulu dan sekarang. Ia berharap mahasiswa yang memiliki kemampuan dan kapasitas memadai turun ke desa bersama membangun desa.
Mahasiswa dinilai tidak perlu malu mengabdi di desa. Apalagi seiring kebijakan percepatan pembangunan desa menjadikan desa memiliki anggaran sendiri yang bersumber dari Alokasi Dana Desa maupun Dana Desa, termasuk sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
"Mahasiswa harus mau ikut membangun desa. Dinegara maju beda desa dan kota hanya keramaiannya saja. Ini yang harus diwujudkan pembangunan infrastruktur penunjang di desa dan di kota sama dalam hal ketersediannya. Caranya dengan memaksimalkan penggunaan anggaran yang masuk ke desa," sebutnya.
Menurutnya, ini penting diingatkan karena secara rata-rata kondisi wilayah perdesaan Kaltim masih tertinggal. Berdasarkan monitoring dan evaluasi di lapangan diketahui hanya ada dua desa yang naik statusnya menjadi desa mandiri dan hanya sebanyak 30 desa naik statusnya menjadi desa maju.
Jauhar menilai percepatan pembangunan desa hanya bisa diwujudkan dengan didukung SDM berkualitas. Karenanya mahasiswa diajak ikut mendukung percepatan pembangunam desa.
"Kalau belum mampu membantu menjadi kepala desa, kalian bisa menjadi perangkat desa atau tenaga pendamping profesional. Yang jelas harus mau mengabdi membangun desa," serunya.
Kunjungan mahasiwa tersebut di komandoi Dosen Mata Kuliah Sistem Informasi Sosial, Syarifudin. Sementara Jauhar menerima kunjungan ditemani dua kepala seksi yang membidangi urusan pemerintahan desa dan kelurahan, Nazly dan Kasmawati.(DPMPD Kaltim/arf)