Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
Samarinda, 26 November 2024 – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Provinsi Kalimantan Timur, melalui Bidang Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan (PDKP) Provinsi Kalimantan Timur, menggelar rapat persiapan pelaksanaan kegiatan penyusunan tata ruang desa dalam rangka Program Forest Carbon Partnership Facility Carbon Fund (FCPF-CF) Tahun 2024. Rapat ini berlangsung di Hotel Puri Senyiur, pada 26 November 2024, dan dihadiri oleh berbagai pihak terkait, termasuk perwakilan dari DPMPD Provinsi Kalimantan Timur, Tenaga Pendamping Profesional P3MD Provinsi Kaltim, Kelompok Kerja Safeguard, serta Tenaga Ahli FCPF-CF.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi program FCPF-CF yang bertujuan untuk mendukung pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, dengan fokus pada penyusunan tata ruang wilayah desa yang mengintegrasikan prinsip-prinsip konservasi hutan dan pengurangan emisi karbon. Dalam sambutannya, Kepala Bidang Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan (PDKP) Provinsi Kalimantan Timur menekankan pentingnya kegiatan ini untuk memperkuat kapasitas masyarakat desa dalam menyusun rencana tata ruang wilayah yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Program FCPF-CF merupakan inisiatif internasional yang mendukung negara-negara dalam upaya pengurangan emisi gas rumah kaca melalui pelestarian dan pengelolaan hutan. Di tingkat desa, program ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat untuk mengelola sumber daya alam mereka dengan cara yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga mendukung kesejahteraan ekonomi.
Rapat persiapan ini bertujuan untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan penyusunan tata ruang wilayah desa. Kegiatan ini akan diselenggarakan dengan nama Sosialisasi Penyusunan Tata Ruang Wilayah Desa dalam rangka Implementasi Program Forest Carbon Partnership Facility (FCPF) Tahun 2024.Rencananya, kegiatan ini akan diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari perwakilan desa/kampung di Kabupaten Berau, Kutai Timur, dan Kota Balikpapan.
Peserta yang akan mengikuti kegiatan ini dipilih berdasarkan data PMU desa yang telah mengalokasikan dana FCPF untuk kegiatan penyusunan tata ruang desa. Sebanyak 50 peserta akan hadir di Kabupaten Berau, yang terdiri dari perwakilan desa-desa di Kabupaten Berau dan Kutai Timur, sementara 50 peserta lainnya akan hadir di Kota Balikpapan, yang mewakili desa-desa di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Paser, dan Kutai Kartanegara (Kukar).
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini akan dilaksanakan di dua lokasi terpisah. Tahap pertama akan berlangsung pada 8-11 Desember 2024 di Kabupaten Berau, dan tahap kedua dilanjutkan pada 12-15 Desember 2024 di Kota Balikpapan. Dalam kegiatan ini, peserta akan diberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya penyusunan tata ruang desa yang berorientasi pada keberlanjutan dan ramah lingkungan. Salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mendorong desa-desa agar mampu menyusun tata ruang yang mengakomodasi kebutuhan konservasi hutan dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, pada 16 Desember 2024, akan diadakan rapat evaluasi dan pelaporan kegiatan yang akan dilaksanakan di Kota Samarinda. Rapat ini akan membahas hasil pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan, serta langkah-langkah tindak lanjut yang diperlukan untuk memastikan keberlanjutan program FCPF-CF di wilayah Kalimantan Timur. Evaluasi ini penting untuk mengidentifikasi tantangan yang dihadapi selama implementasi kegiatan dan merumuskan solusi yang tepat guna memastikan pencapaian tujuan program secara optimal.
Kegiatan penyusunan tata ruang desa dalam rangka program FCPF-CF ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat desa di Kalimantan Timur. Dengan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya tata ruang yang berbasis pada prinsip-prinsip keberlanjutan dan konservasi, diharapkan dapat tercipta desa-desa yang lebih tangguh dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan.
Kepala PDKP Aswanda juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama dan mendukung kelancaran program ini. "Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak-pihak terkait sangat penting untuk memastikan bahwa kegiatan ini berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi desa-desa di Kalimantan Timur," ungkapnya.