watch_later

Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA

Semua Artikel

Artikel

Kaltim Boyong Dua Penghargaan Nasional Lomba Desa P3MD

29 November 2018 Admin Website Berita

JAKARTA – Desa-desa di Kaltim kembali berhasil menorehkan prestasi di kancah nasional. Desa Bhuana Jaya dan Desa Loa Duri Ilir, Kabupaten Kutai Kartanegara mewakili Kaltim memboyong dua penghargaan nasional Lomba Desa versi Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) terkait pelaksanaan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD).

Desa Bhuana Jaya dianugrahi penghargaan terbaik ketiga  katagori D Informasi dan Transparansi Publik. Sedangkan Desa Loa Duri Ilir menjadi terbaik Indeks Desa Membangun (IDM).

Penghargaan Lomba Desa dan Pendamping Terbaik tersebut diserahkan Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo kepada kepala desa dan pendamping pada penganugrahan desa dan pendamping desa terbaik nasional 2018, di Jakarta, Kamis (29/11).

Menteri Eko dalam arahannya menyebut lomda desa dan pendamping tersebut dilakukan sebagai evaluasi terhadap pelaksanaan P3MD yang lahir seiring terbitnya UU No6/2014 tentang desa. P3MD merupakan upaya percepatan pembangunan desa dalam rangka pemenuhan infrastruktur kebutuhan dasar masyarakat dan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kepala desa/kampung dan pendamping diberikan penghargaan karena  berdasarkan penilaian punya komitmen dan kinerja baik dalam pelaksanaan P3MD di daerah. Ditandai terealisasinya program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa yang direncanakan dan ditetapkan bersama melalui musyawarah desa.

Menyikapi itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD)Kaltim, Moh Jauhar Efendi ketika dikonfirmasi terpisah mengaku bersyukur atas penghargaan tersebut. Keberhasilan tersebut menunjukan mereka sunguh-sungguh membangun desa. “Makanya harus diapresiasi,” ujarnya.

Menurutnya, Kaltim sebenarnya mengutus empat perwakilannya ikut lomba nasional tersebut. Mereka yang berdasarkan penilaian tingkat provinsi menjadi terbaik.

Kepala Kampung Maluang, Kabupaten Berau, Muchtar, Kepala Desa Kertabakti, Kabupaten Paser, Tusino, Kepala Desa Bhuana Jaya, Kutai Kartanegara, Suwondo, dan Kepala Desa Loa Duri Ilir, Kabupaten Kutai Kartanegara, Fakhri.

Hanya saja Kaltim cukup puas hanya berhasil menggondol dua penghargaan, karena proses penilaiannya, aku Jauhar, cukup ketat. Tim melihat hasil evaluasi yang sudah dilakukan dan kemudian melakukan tahapan wawancara mendalam untuk mengukur kesesuaian hasil evaluasi dengan pemaparan, sehingga dianggap layak menjadi juara.

Disisi lain, ia menyebut lomba desa P3MD berbeda dengan lomba desa dan kelurahan yang biasa dilaksanakan Kemendagri. Jika versi Kemendagri bertujuan mengevaluasi kinerja pemerintahan desa dan kelurahan secara keselurahan, lomba desa versi Kemendes PDTT hanya mengevaluasi kinerja pelaksanaan P3MD.

Intinya, lomba-lomba dimaksud sama-sama bertujuan meningkatkan kinerja desa dalam melaksanakan P3MD di wilayahnya dan mendorong setiap tenaga pendamping profesional memberikan pengabdian terbaik mendampingi desa dalam melaksanakan P3MD.(DPMPD Kaltim/Elvis/arf)

#Berita