Kemendes Identifikasi Potensi Desa Wujudkan Target Eskpor 1.000 Desa

icon - In Berita By Arif Maulana    icon 6462

Kemendes Identifikasi Potensi Desa Wujudkan Target Eskpor 1.000 Desa

SAMARINDA – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mulai melakukan identifikasi potensi desa untuk mewujudkan target ekspor dari 1.000 desa se Indonesia.

 

Keberadaan data potensi desa tersebut untuk mengetahui potensi secara detail melihat kemungkinan ekspor produk unggulan yang dimiliki desa.

 

“Kita mulai melakukan identifikasi potensi desa. Pelaksanaannya kita libatkan Tenaga Pendamping Profesional (TPP) sesuai lokasi tugas masing-masing,” kata Pejabat Fungsional Kemendes PDTT Muhammad Yasin saat berkunjung ke Kantor Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Kamis (27/1/2022).

 

Data potensi dimaksud diperlukan secara detail seperti misalnya potensi coklat ada di desa mana saja, luasan lahannya berapa, jumlah produksinya berapa, jadwal waktu panennya, hingga pasarnya kemana.

 

Dari potret potensi desa dimaksud bisa petakan desa yang bisa dilibatkan untuk ekspor coklat. “Misalnya desa A dan Desa B produksinya sekian ton untuk memenuhi produksi bulan ini. Kemudian Desa C dan Desa B untuk produksi bulan ini. Semua terpetakan secara jelas,”jelasnya.

 

Diakui tindak lanjut even nasional Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) 2021, Kemendes PDTT ditantang mewujudkan ekspor produk dari 1.000 desa se Indonesia, termasuk dari Kaltim yang saat peluncuran ekspor lidi sawit dan arang kayu halaban.

 

“Itu sebabnya dibutuhkan dukungan ketersedaiaan data potensi desa. Sebab informasi Kementerian Perdagangan menjamin sudah ada off taker atau penjamin komoditas sesuai kebutuhan produk yang akan diekspor desa,” katanya.

 

Menyikapi itu Kepala DPMPD Kaltim M Syirajudin yang didampingi pejabat terkait menyambut positif informasi yang disampaikan. Dia berharap kedepan semakin banyak desa yang bisa ekspor produk unggulannya.

 

“Masalahnya cuma belum tergali dan keterbatasan akses saja. Dengan fasilitasi Kemendes PDTT yakin produk unggulan desa bisa di jual skala internasional,”yakinnya.(DPMPD Kaltim/arf)