Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
SAMARINDA -- Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial, Ekonomi, Kebijakan dan Perubahan Iklim (P3SEKPI) Badan Litbang dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Djati Witjaksono Hadi memimpin pelaksanaan video confrence bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kaltim, Selasa (7/4) siang.
Rapat jarak jauh dilaksanakan dalam rangka menyampaikan informasi hasil evaluasi kegiatan FCPF-Carbon Fund lingkup P3SEKPI yang dilaksanakan OPD lingkup Kaltim.
“Kita sudah turunkan tim untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaannya. Hasil evaluasi itulah yang ingin kita sampaikan disini,” sebut Djati Witjaksono Hadi.
Berdasarkan laporan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan FCPF Carbon Fund, perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh mulai tahapan perencanaan hingga pelaksanaan kegiatan. Tujuannya agar kekurangan yang terjadi pada pelaksanaan kegiatan FCPF Carbon Fund 2019 tidak terulang.
Sebagai contoh terkait jumlah peserta sosialisasi, perlu ditetapkan menyesuikan kemungkinan jumlah peserta hadir agar serapan anggarannya bagus. Sebab jika target peserta tidak tercapai akan berpengaruh terhadap besaran anggaran yang terserap.
Pada kesempatan itu juga disampaikan terkait rencana kegiatan FCPF Carbon Fund 2020. Rencana kegiatan dipaparkan Koordinator Proyek FCPF I Wayan Susi Dharmawan secara detai melalui video confrence tersebut.
Menurutnya kegiatan ditetapkan menyesuaikan kondisi tanggap darurat COVID-19 seperti sekarang. Total anggaran yang dikucurkan sebesar Rp21,7 milyar dibagi dalam dua pengeolaan pendanaan, yakni P3SEKPI Rp12,3 milyar dan Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim Rp9,4 milyar.
“Sudah disetuji Bank Dunia. Sekarang tinggal OPD serahkan TOR atau kerangka acuan kegiatan dibawah koordinasi Dewan Daerah Perubahan Iklim (DDPI) Kaltim,” sebutnya.(DPMPD Kaltim/arf)