Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
KEMBANG JANGGUT -- Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim melanjutkan agenda roadshow atau kunjungan lapangan ke beberapa kecamatan se Kabupaten Kutai Kartanegara. Di hari ketiga roadshow, jajaran DPMPD menyambangi Kecamatan Kembang Janggut, Kabupaten Kutai Kartanegara yang di dalamnya terdapat 11 desa.
"Kunjungan kita kali ini sama seperti kemarin. Kita bermaksud melakukan evaluasi terhadap penyaluran Dana Desa (DD) di wilayah yang dikunjungi. Tapi lebih dari itu kita ingin liat kondisi pendampingan di lapangan," Kabid Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan, Riani Tisnadewi didampingi Kabid Pemberdayaan Kelembagaan dan Sosbudmasy, Surya Dharma Herman saat melakukan kunjungan ke Kecamatan Kembang Janggut, Kamis (12/7).
Riani berharap dengan kunjungan dan pertemuan seperti ini dapat membangun sinergitas dalam pendampingan antara tenaga pendamping profesional, camat, kabupaten dan dari tataran provinsi sendiri.
Ia berharap proses penyaluran DD di seluruh wilayah Kaltim berjalan lancar. Ia mengaku tidak ingin serapan APBN yang diluncurkan untuk Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) di Kaltim rendah seperti tahun sebelumnya.
"Makanya kalau kita turun lapangan seperti ini bisa saling bersinergis. Kalau ada masalah akan suarakan di pusat. Tanpa itu tidak bisa berauara di pusar karena datanya tidak ada," akunya.
Melalui kunjungan lapangan seperti ini ia juga ingin mengevaluasi peran pendampingan tenaga pendamping profesional yang ditugaskan disetiap daerah. Misalnya apakah kepala desa dalam proses penyaluran DD mulai dari tahap perencanaan, hingga pelaksanaan dan evaluasi sudah merasa terbantu dengan peran pendampingan yang dilaksanakan Pendamping Lokal Desa (PLD).
"Pekerjaannya sesuai atau tidak dengan janji terhadap negara saat dilantik. Ini jadi bahan evaluasi kita karena peran tenaga pendamping profesional turut menentukan keberhasilan pelaksanaan P3MD di daerahnya," sebutnya.
Sejalan dengan itu, ia mengaku bersyukur tenaga pendamping profesional yang ada bekerja dengan baik dan penuh semangat dalam melaksanakan tugas. Ia berharap semakin optimal karena Kaltim masih kekurangan sekitar 140 tenaga pendamping profesional dari kuota 475 tenaga pendamping profesional yang ditetapkan untuk mendamping 841 desa se Kaltim.
Sementara Konsultan Pendamping Provinsi (KPP), Syafruddin menyarankan agar tenaga pendamping profesional lebih selektif dalam mengakomodir aspirasi masyarakat dalam pelaksanaan P3MD. Sebab sesuai ketentuan yang diatur pemendes 19/2017 prioritas pelaksanaan P3MD hanya diperbolehlan untuk dua urusan dari empat urusan, yakni pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat.
"Berdasarkan laporan yang dipaparkan untuk realisasi penyaluran DD 2015-2017 masih ada peruntukkan dua urusan yang tidak diperbolehkan dimaksud, yakni urusan pemerintahan dan bidang pembinaan masyarakat. Nah kedepan diharap lebih jeli melihat," katanya.
Dengan demikian, ketika ada yang mengusulkan untuk sektor pendidikan, kesehatan, termasuk pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat disarankan dimasukan ke program pemberdayaan masyarakat. Sedangkan untuk pelatiahan aparatur disarankan menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD).
Sementara Camat Kembang Janggut, mengaku progres penyaluran DD di wilayahnya sudah berjalan baik dan lancar. Dari 11 desa disebut hanya satu desa yang masih belum optimal.
"Ini karena pejabatnya tidak konsisten melaksanakan DD. Tapi terkait masalah ini sudah kita laporkan ke Pemkab Kukar melalui DPMPD dan Inspektorat untuk ditangani. Kalau yang lainnya berjalan baik dan lancar," akunya.
Secara umum, DD 2015-2017 digunakan untuk pembangunan fasilitas PAUD dan Posyandu, percetakan sawah, sumur bor, jembatan titian, raga desa, pasar desa beserta bangunan lainnya, jalan desa, dan memberikan bantuan modal BUMDes. Sedangkan DD 2018 tahap I sudah salur 10 desa sari 11 desa dan tahap II sudah salur 4 desa dari 11 desa.(DPMPD Kaltim/arf)