watch_later

Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA

Semua Artikel

Artikel

Menggembirakan, Dua Kades Kaltim Hadiri Program Kick Andy

16 Agustus 2018 Admin Website Berita

SAMARINDA – Ada kabar gembira dari desa-desa di Kaltim. Dua Kepala Desa di Kaltim, yakni Kepala Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kutai Kartanegara dan Kepala Desa Gurimbang, Kecamatan Sambaliung, Berau diberi kesempatan menghadiri program Talkhow Kick Andy di salah satu TV swasta nasional beberapa hari lalu.

“Ini menggembirakan. Dua kepala desa berprestasi tersebut diundang untuk berbagi cerita menyampaikan keberhasilannya membangun daerah masing-masing,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Moh Jauhar Efendi saat memimpin apel pagi jajarannya, di Halaman Kantor DPMPD Kaltim, Senin (13/8).

Menurut Jauhar, hal tersebut menggembirakan karena setidaknya menunjukan keberhasilan pembangunan desa-desa di Kaltim didengar secara nasional. Apalagi salah satu desa yang diundang memang merupakan desa terbaik peringkat 43 dari 100 desa terbaik se Indonesia dari 75 ribu lebih desa se Indonesia.

Karenanya ia berharap ke depan pembangunan desa-desa di Kaltim semakin baik. Diantaranya ditandai hasil evaluasi penilaian Indeks Desa Membangun (IDM) Kaltim yang terus meningkat kedepannya.

Jika saat ini secara umum status desa di Kaltim masih tertinggal, kedepan harus meningkat minimal menjadi berkembang dan maju, serta bisa menjadi mandiri. Kondisinya berdasarkan evaluasi yang dilakukan terkait perkembangan status desa di Kaltim menunjukan baru ada dua desa status mandiri, 30 desa status maju, dan 354 status berkembang. Selebihnya masih tertinggal dan sangat tertinggal.

“Mudahan tahun depan desa di Kaltim ada lagi yang meningkat dari maju ke mandiri. Tantangan masih sangat berat sacara umum masih tertinggal. IDM masih rendah dari lima kategori yang ada. Kita masih perlu bekerja keras untuk mendorong agar IDM di Kaltim semakin meningkat,” harapnya.

Sejalan dengan itu, tenaga pendamping profesional diminta mengkaji secara serius indikator mana yang paling lemah. Seperti halnya terkait ketersediaan infrastruktur yang dianggap paling menentukan evaluasi penilaian IDM. “Itu yang perlu didorong pemkab agar IDM desa semakin baik,” sebutnya.(DPMPD Kaltim/arf)

#Berita