Norbaiti Temui Pengrajin Tenun Mama Be Serahkan Hadiah Juara Dekranasda Award
Norbaiti Temui Pengrajin Tenun Mama Be Serahkan Hadiah Juara Dekranasda Award
BERAU -- Ketua Dekranasda Kaltim Norbaiti Isran Noor menunjungi Pengrajin Kain Tenun Mama Be berrnama Bernadetha Dua Lise da Silva wanita asal Maumere yang mengembangkan kerajinan kain tenun ikat, di Dusun Meraang, Kampung Tumbit Melayu, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Minggu (25/10).
Kedatangan Istri Gubernur Isran Noor ini ke Rumah Tenun Berau untuk menyerahkan langsung hadiah juara Dekranasda Award 2020 kepada pengrajin Kain Tenun Ikat Mama Be yang berhasil menjadi Juara Harapan I.
“Kunjungan ini dengan maksud bersilaturahmi dan memberikan hadiah kepada pengerajin Tenun Ikat Berau sebagai juara harapan 1 pada kejuaraan Dekranasda Kaltim Award tahun 2020. Kami ingin menyampaikan bahwa dari kampung Tumbit Melayu ini ada pengerajin yang menjuarai Dekranasda Kaltim Award tahun 2020, tepuk tangan dulu semuanya," kata Norbaiti Isran Noor.
Dia mengaku, kebiasaan dulu itu jarang diantarkan langsung ke yang bersangkutan piagam serta hadianya, tapi kali ini saya ingin langsung berkunjung dan mengetahui bagaimana proses tenun.
Sebagai informasi ada 18 tahapan proses tenun yang harus dilalui antara lain proses desain, pensortiran benang, penggulungan, penghanian, ikat motif, pewarnaan, penganjian, pengeringan, buka ikatan motif, pembagian kres, pembentukan motif, penganjian, penjemuran, pembentangan, pencucukan, nenun, pencucian produk dan yang terakhir finishing.
Berau merupakan daerah wisata sebagai penunjang hal tersebut adalah hasil kerajinan dari masyarakat.
"Pariwisata itu selain sumber daya alamnya yang dipersiapkan, kemudian fasilitas tempat penginapan, makanan khasnya, tetapi juga yang harus dipersiapkan adalah cinderamata karena ini akan dibeli dan dibawa, semoga saja itu menjadi kenang-kenangan yang tidak bisa mereka lupakan," Tutupnya.
Sementara Bernadetha Dua Lise da Silva Mama Be dia mengembangkan kain tenun sejak 2007 awal masuk ke Kabupaten Berau. Hal tersebut karena memang kebiasaan wanita Maumere berkreasi sekaligus berusaha menyediakan kain tentun sebagai cinderama saat acara adat.
Kebiasaan itu dibawanya saat tinggal di Berau untuk mengembangkan usahanya. “Sampai akhirnya awal pelantikan Ketua Dekranasda Berau yang menantang kami mengembangkan motif khas Berau. Kemudian diikutkan pelatihan termasuk lomba di Bali sampai akhirnya sekarang menjadi juara. Terimakasih dukungan Dekranasda Berau,” katanya.
Nampak hadir PJs Bupati Berau Ramadhan beserta Istri dan Kepala Disperindagkop Kaltim Yadi Robyan Noor. Pada kesempatan itu, dia juga melaksanakan tugasnya sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Masyarakat (TP-PKK) Kaltim untuk mensosialisasikan 3 M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan pakai sabun, dan menjaga jarak sebagai upaya memutus mata rantai penyuebaran COVID-19. Termasuk mengunjungi Kampung Batik Taputi Gang Amal Tj Redeb (DPMPD Kaltim/arf)