Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
DENPASAR - Terobosan yang dilakukan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Bali dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting disebut patut ditiru TPPS Provinsi Kaltim.
Salah satunya dengan pemanfaatan kearifan lokal dalam PPS dengan hulu kegiatan melalui Desa Adat dalam memberikan pencerahan untuk remaja Pra Nikah dalam pencegahan stunting.
"Menurut hemat saya best practice ini patut ditiru. Memang kita belum ada desa adat. Baru ada beberapa masyarakat hukum adat. Tapi ini bisa dicontoh. Sebab stunting bisa dicegah dengan memberikan pemahaman pra nikah," ujar Kabid Pemberdayaan Kelembagaan dan Sosbudmasy DPMPD Kaltim Roslindawaty melalui Penggerak Swadaya Masyarakat Ahli Muda Helvin Syahruddin saat mengikuti Rakertek TPPS Prov/Kab/Kota se Kaltim 2023 dalam sharing session dengan TPPS Kota Denpasar, di Hotel Harper Legian Kuta, Senin (7/8/2023).
Menurutnya Provinsi Bali mampu menekan prevalensi stunting dari 8 persen menjadi 5,5 persen berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia.
Selain memanfaatkan kearifan lokal, TPPS Bali juga memaksimalkan penguatan kelembagaan PPS, penganggaran, serta sinergitas lintas sektor.
Rakertek TPPS dibuka Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi melalui Asisten Administrasi Umum Sekprov Kaltim Riza Indra Riyadi. Rakertek. Diikuti peserta wakil bupati/walikota se Kaltim, TGUP3 Kaltim, Koord TPPS dan Stekholder terkait termasuk DPMPD Kaltim.(DPMPD Kaltim/arf)