Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
TENGGARONG, Membangun Dari pinggiran merupakan Jargon yang sering didengar pada saat ini, Karena Keseriusan Pemerintah Pusat untuk menciptakan pemerataan di seluruh Desa di Indonesia. Banyak sekali Program dan juga tentunya Anggaran yang di alokasikan untuk membangun Desa – Desa di seluruh Indonesia. Kabupaten Kutai Kartanegara adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur yang memiliki banyak Desa dan juga merupakan Kabupaten terkaya di Provinsi ini. Dengan area cakupan yang sangat luas diperlukan pendampingan untuk memantau dan mengarahkan proses pembangunan di seluruh Desa. Sesuai dengan Program Pemerintahan saat ini yang di sebut dengan Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD), pada Program ini diberikan pendampingan, diantara nya ada yang dinamakan Tenaga Ahli (TA) Pendamping Desa Teknik Infrastruktur (PDTI), Pendamping Desa Pemberdayaan (PDP) dan juga Pendampingan Lokal Desa (PLD), mereka semua adalah tenaga Pendamping yang telah diseleksi untuk terjun langsung dimasyarakat. Seluruh Pendamping memiliki keahlian masing – masing yang dengan keahlian tersebut dapat bersentuhan langsung dengan masyarakat, terutama dalam hal perencanaan APBDes yang kegiatannya dibiayai melalui Dana Desa
Para pendamping desa tidak hanya monoton pada bidang ilmu yang mereka miliki namun dapat juga membantu perangkat Desa untuk memecahkan solusi atas kesulitan yang dihadapi. Seperti contoh di Desa Kembang Janggut Kecamatan Kembang Janggut terdapat permasalahan kader teknis yang tidak ada, perangkat Desa di Desa Kembang Janggut tersebut tidak bisa membuat perencanaan teknis, sehingga Pendamping Desa Teknik Infrastruktur di Desa tersebut diminta untuk membantu dan mengajarkan Perangkat Desa untuk membuat perencanaan teknis pada tahun anggaran ini, pada tahun ini Pemerintah Desa kembang janggut berencana membelanjakan Dana Desa untuk kegiatan pembuatan tempat pembuangan sampah sementara (TPS) dan juga mengadakan kendaraan angkut sampah serta penyertaan modal BUMDesa, sehingga perencanaan teknis harus dibuat dengan baik agar apa yang diharapkan dapat terwujud.meskipun diluar dari tupoksi yang dilakukan oleh pendamping desa teknik infrastrutur namun harus dapat juga membantu perangkat desa tersebut dan sudah berjalan dengan baik. Lain hal nya dengan Desa Genting Tanah yang memiliki BUMDesa Jaya Nata yang didirikan Tahun 2013 dengan penyertaan modal yang bersumber dari Dana Desa sebesarRp. 400.000.000,00 yang memiliki unit usaha jual beli tandan buah segar (TBS) dari petani plasma sawit ke 2 Perusahaan sawit besar di Kabupaten Kutai Kartanegara setiap bulannya, TBS yang berhasil diperjualbelikan sekita 700 ton BUMDesa mengambil keuntungan sekitar Rp. 1000,00/kg itu artinya BUMdesa Jaya Nata memiliki omset sekitar Rp. 700.000.000,00/bulan dan pertahun mencapai Rp. 8.000.000.000,00, sungguh omset yang fantastis untuk sebuah BUMDesa. Permasalahannya justru tentang transparansi laporan keuangan selama unit usaha ini berjalan, setelah bergantinya kepala Desa yang baru laporan keuangan dari pemerintahan Kepala Desa yang lama tidak dilaporkan kepada Kepala Desa yang baru dan permasalahaan ini sudah dilaporkan kepada pihak yang berwajib untuk diselesaikan secara hukum. Pendamping Desa dan juga Pendamping Lokal Desa sudah langsung turun kelapangan setelah pelatihan TAPM yang lalu, dan juga mereka diharapkan dapat membantu pendampingan dalam hal pelaporan Keuangan pada unit BUMDesa yang ada di Desa masing – masing agar dapat berjalan dengan baik dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat Desa tersebut ungkap Hadi Purnomo tenaga ahli Pengembangan Teknologi Tepat Guna Kabupaten Kutai Kartanegara.
Kutai Kartanegara juga siap untuk mengikuti kegiatan yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Kalimanatan Timur yaitu HGK-PKK, BBGRM dan Juga Gelar Teknologi Tepat Guna tingkat Provinsi di Kabupaten Berau, hal ini diungkapkan Adinur Kepala DPMPD Kabupaten Kutai Kartanegara, kami siap mengikuti kegiatan tersebut meskipun dengan kondisi seperti saat ini yang sedang defisit tetapi kami sudah berkoordinasi agar Kabupaten Kutai Kartanegara dapat ikut berpatisipasi dalam mensukseskan acara tahunan tersebut, ungkapnya. Kabupaten Kutai Kartanegara akan memamerkan alat yang sudah dibuat bekerjasama dengan Pertamina sebagai mitra binaan dan juga untuk BUMDesa akan kami usahakan untuk mendapatkan program bantuan dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, sehingga dapat lebih berkembang BUMDesa di Kabupaten Kutai Kartanegara ini. (SM/PIDK)