Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
TANJUNG BATU - Desa/kampung yang mengikuti kegiatan Lingkar Belajar Masyarakat (LBM) se Kaltim menjalani tahapan akhir seluruh rangkaian kegiatan pelaksanaan proses menetapkan mimpi pembangunan daerahnya ke depan.
Setiap kepala desa/kampung diminta menuliskan potensi unggulan daerahnya untuk mengikuti diskusi pengelompokan potensi sesuai sektor masing-masing.
"Produk unggulannya apa ditulis di papan tulis yang disediakan sesuai pembagian sektornya, yakni sektor hasil pertanian, perkebunan, perikanan, kerajinan tangan, wisata bahari, peternakan, dan olahan pangan. Nanti akan didiskusikan pengembangan potensi tersebut sesuai kelompoknya," ujar Fasilitator Nastari, Wahono yang memandu jalannya diskusi kelompok, di arena LBM se Kaltim, Gedung SMKN 3 Berau, Tanjung Batu, Minggu (29/7).
Dengan pengelompokan diharap terjadi kolaborasi pengembangan usaha antar desa/kampung minimal di lingkup satu kecamatan dan tidak menutup kemungkinan di lingkup provinsi Kaltim.
Kolaborasi pengembangan potensi atau produk unggulan daerah yang dihasilkan sekaligus menjadi masukan bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sektor terkait dalam menentukan arah kebijakan pembangunan dalam rangka sinkronisasi program/kegiatan hingga tataran desa/kampung.
Secara sederhana misalnya dengan ditemukenali potensi produk hasil pertanian yang sama antar desa/kampung, Dinas Pertanian bisa menbantu minimal penyediaan pusat pemasaran produknya. Lebih dari itu diharap ada program yang mengarah pada peningkatan kualitas dan produktifitas produk unggulan tersebut.
"Makanya proses ini terbilang penting. Setiap desa/kampung bisa menetapkan produk unggulan yang tepat untuk dikembangkan. Tentunya saling menunjang antar desa/kampung yang memiliki potensi produk unggulan sama," yakinnya.(DPMPD Kaltim/arf)