Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
Balikpapan, 14 November 2024 – Bertempat di Borneo B Room Novotel Balikpapan, Kepala DPMPD Puguh Harjanto menghadiri kegiatan Monitoring Evaluasi dan Pre Laporan Data Desa Presisi. Kegiatan ini dihadiri oleh ± 120 peserta yang terdiri dari 104 desa sebagai lokasi pendataan presisi dan 10 kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Acara yang berlangsung pada Kamis, 14 November 2024, dibuka dengan sambutan dari berbagai narasumber. Di antaranya adalah Pj. Gubernur Kalimantan Timur, Prof. Dr. Drs. Akmal Malik, M.Si., yang menyampaikan arahan tentang pentingnya data presisi untuk kemajuan pembangunan daerah. "Data yang akurat dan tepat sasaran akan menjadi kunci bagi keberhasilan program-program pembangunan, terutama dalam menghadapi tantangan besar sebagai wilayah penyangga ibu kota negara," ujarnya dalam sambutannya.
Sementara Puguh Harjanto, S.STP., M.Si., yang turut memberikan sambutan menekankan pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam mendukung keberhasilan pengumpulan dan pemanfaatan data desa presisi. "Pentingnya data yang valid dan terperinci akan mendukung efisiensi dalam perencanaan dan pelaksanaan program pembangunan yang lebih merata dan tepat sasaran," kata Puguh.
Sementara itu, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Kutai Kartanegara, Akhmad Taufik Hidayat, S.IP., M.Si., dalam sambutannya mengingatkan bahwa keberhasilan program pembangunan di Kutai Kartanegara sangat bergantung pada kesiapan data yang berbasis presisi. "Kami berharap melalui data desa dan kelurahan presisi, semua pihak dapat merancang kebijakan yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat di daerah ini," tuturnya.
Pada sesi berikutnya, Dr. Sofyan Sjaf, M.Si., Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, mempresentasikan tentang pelaksanaan kegiatan Data Desa dan Kelurahan Presisi. Dalam presentasinya, Dr. Sofyan menjelaskan bahwa data desa presisi memiliki keunggulan dalam memberikan informasi yang lebih rinci dan akurat, seperti data by name, by address, dan by coordinate (data geospasial). Data ini akan menjadi kekuatan bagi desa dan kelurahan untuk menentukan kebijakan yang lebih tepat dan mengintervensi program kementerian yang mungkin tidak tepat sasaran.
"Data presisi tidak dimaksudkan untuk menggantikan data yang telah ada, melainkan sebagai pelengkap yang dapat memberikan gambaran lebih lengkap tentang kondisi desa dan kelurahan. Dengan data ini, kita dapat mengidentifikasi kebutuhan riil masyarakat dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya," jelas Dr. Sofyan.
Salah satu fitur utama dari data desa presisi yang dibahas dalam acara ini adalah penggunaan aplikasi Merdesa, yang dapat menampilkan 256 indikator data di tingkat desa dan kelurahan. Aplikasi ini mempermudah pengambilan kebijakan berbasis data yang lebih komprehensif, mencakup indikator seperti data rumah layak huni, data lansia, tingkat pendidikan, pemanfaatan lahan, dan lain-lain.