watch_later

Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA

Semua Artikel

Artikel

Puguh Ajak stakeholder terus dukung keberlanjutan hutan dan ekosistem global.


 

 

 

Sejak diluncurkan, FCPF telah menjadi contoh nyata cerminan dari komitmen bersama untuk melestarikan hutan, yang tidak hanya menjadi penopang keanekaragaman hayati global tetapi juga memainkan peran penting dalam mitigasi perubahan iklim salah satunya dalam mengurangi efek rumah kaca. Salah satu aspek kunci keberhasilan dari program ini adalah pendekatan yang holistic, yang tidak hanya fokus pada mitigasi emisi karbon tetapi juga pada pembangunan kapasitas masyarakat dalam pengelolaan hutan secara berkelanjutan.

 

Puguh Harjanto Kepala DPM Pemdes mewakili Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur dalam sambutannya menyampaikan apresiasi yang tulus kepada World Bank dan semua pihak yang terlibat dalam FCPF-CF. Menurutnya Program tersebut telah membuktikan bahwa melalui kerja sama yang kuat antara, Pemerintah Pusat dan Daerah, lembaga keuangan internasional, dan masyarakat Desa, dapat mencapai hasil yang signifikan dalam mengurangi deforestasi, meningkatkan tata kelola hutan yang berkelanjutan, serta mendukung penghidupan masyarakat desa.

 

“Kami di Provinsi Kalimantan Timur sangat menghargai peran strategis FCPF-CF dalam mendukung upaya kami untuk melestarikan sumber daya alam yang sangat berharga bagi kehidupan kita semua,” Kata Puguh pada acara penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Dalam Rangka Peningkatan Kapasitas Masyarakat melalui Pendayagunaan Tenaga Pendamping Profesional dan Penggerak Swadaya Masyarakat tersebut.

 

Ia menilai Program FCPF tidak hanya memberikan manfaat ekologis, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang langsung dirasakan oleh masyarakat di sekitar hutan-hutan di Kalimantan Timur.

 

Di Kalimantan Timur sendiri melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Provinsi Kalimantan Timur dalam mendukung pengurangan emisi karbon dan mengurangi degradasi hutan melakukan pelatihan mata pencaharian alternatif masyarakat desa penyangga hutan salah satunya adalah Pelatihan Batik  Pewarna Buah Mangrove yang dilaksanakan di Kampung Tembudan. Serta Bimtek Penguatan dan Pengembangan Ketahanan Pangan Masyarakat Adat, melalui pengembangan madu kelulut.

 

Dalam sambutannya, Ia turut mengajak semua stakeholder untuk terus mendukung dan memperkuat komitmen dalam menjaga keberlanjutan hutan dan ekosistem global.

 

“mari kita teruskan semangat kerja sama ini untuk meraih hasil yang lebih besar lagi di masa depan. kita terus mendukung dan terus memperkuat peran pendampingan profesional dan swadaya masyarakat dalam memastikan keberlanjutan program ini dan manfaatnya bagi generasi mendatang,” tambahnya.

 

 

 

#Berita