watch_later

Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA

Semua Artikel

Artikel

Sabani : Inovasi Dibutuhkan Agar Tidak Tertinggal

01 Agustus 2018 Admin Website Berita

SAMARINDA – Terbukanya era pasar bebas didukung kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang begitu pesat seperti sekarang menuntut setiap orang maupun daerah untuk terus berinovasi agar mampu bersaing. Inovasi menjadi tuntutan yang intensif belakangan. Tanpa itu semua monoton dan akan tertinggal jika dibiarkan begitu saja.

“Inovasi dibutuhkan agar tidak tertinggal. Digital informasi sangat cepat. Era internet sangat luas cakupannya. Kalau tidak mampu beradaptasi akan tertinggal,” ujar Asisten I Sekprov Kaltim, Sabani saat mewakili Gubernur Kaltim membuka Sosialisasi Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD) dan Rakor Program Inovasi Desa 2018, di Samarinda, Senin (30/7) malam.

Sebagai contoh, Kaltim merupakan daerah dengan berbagai kekayaan SDA melimpah. Hanya saja dalam hal inovasi terbilang minim ditandai usaha pengelolaan SDA cenderung masih sebatas eksplorasi. Belum pada tahapan industri pengolahan yang dapat meningkatkan nilai tambah produk.

Kelapa Sawit misalnya, kata dia, paling tinggi diproduksi menjadi CPO atau minyak kelapa sawit. Belum ada produk turunan lain seperti minyak goreng dan produk ikutan lainnya.

Singkong juga demikian. Mampu sebatas memproduksi tepung dengan jumlah terbatas. “Yang lainnya juga begitu, makanya banyak hal ketertinggalan,” sebutnya.

Sama halnya untuk pembangun desa. Ia menilai tanpa inovasi pembangunan yang dilaksanakan akan berjalan lamban dan begitu saja. Beda jika desa berinovasi dipastikan pembangunan desa akan semakin pesat dan pengelolaan SDA akan semakin baik.

Inovasi diperlukan, tapi sesuai kemampuan dan daya jangkau. Karenanya dibutuhkan upaya menumbuhkan daya cipta inovasi produksi yang bisa dihasilkan masyarakat.

”Sebagai pendukung dibutuhkan program seperti PID ini yang menjadi daya dorong dan daya ungkit mendorong pemanfaatan potensi yang ada untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa,” katanya.

Ia menaruh harapan seluruh peserta memanfaatkan betul kegiatan dalam rangka memberikan wawasan dan pengetahuan baru tersebut. Gilirannya saat ada inovasi yang dihasilkan dapat diterapkan dengan baik untuk membangun desa.

Melalui program tersebut diharap seacara bertahap mengkreasi sesuatu berbeda untuk kemajuan mereka. Sebab banyak yang bisa dikembangkan. Ia tidak menghendaki masyarakat terbeleunggu hal yang itu-itu saja.

“Proram seperti diperlukan tapi buka sekedar teori. Perlu dilakukn praktek secara langsung diberikan pemahaman intensif. Kalau hanya melaksanakan hal biasa tidak akan kreasi yang dihasilkan,” ujarnya sambal menyebut kegiatan diharap mampu meningkatkan sumber daya di desa dengan secara bertahap membuka wawasan.

Sementara Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Moh Jauhar Efendi menyebut sosialisasi dan rakor bertujuan untuk menyamakan persepsi para pihak pemangku kepentingan terkait.

“Makanya banyak diundang. Dari provinsi, kabupaten, termasduk LSM, lembaga sertifikasi desa dan sebagainya. Setelah ini ia berharap semua desa bisa bersaing memunculkan cara dan ide baru menjadi inovasi dalam membangun desa,” katanya.

Kegiatan juga dirangkai penandatanganan perjanjian kerjasama bantuan keuangan kepada pengelola inovasi desa di 7 kabupaten se Kaltim. Kegiatan menghadirkan narasumber dari Kemendes PDTT, Kepala DPMPD Kaltim, Kabid Pembangunan Desa dan Kawasan Perdesaan DPMPD Kaltim, dan unsur terkait lainnya.(DPMPD Kaltim/arf)

#Berita