Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
TANJUNG BATU -- Lingkar Belajar Masyarakat (LBM) se Kaltim siap digelar. Hingga Kamis (26/7) pukul 19.45 wita, tercatat setidaknya sudah 106 peserta mendaftar dari 12 kecamatan se Kabupaten Berau dan kepala desa perwakilan kabupaten se Kaltim.
"Panitia terus mempersiapkan pelaksanaan LBM. Hingga hari ini segitu yang sudah registrasi dan sebagian besar sudah masuk penginapan yang disediakan," ujar Tim Panpel LBM, Chris Djoka melalui informasi yang dipublikasikan di Aplikasi Aksi Inspiratif Warga untuk Perubahan (SIGAP), Kamis (26/7).
Chris Djoka memperkirakan jumlah peserta akan terus bertambah sebelum pelaksanaan Jumat (27/7) besok. Khususnya dari desa-desa yang berdekatan dengan lokasi kegiatan yang akan dipusatkan di Kawasan SMK Negeri 3 Berau, di Tanjung Batu.
Karenanya ia berharap segenap tim panpel bisa terus bersemangat mempersiapkan pelaksanaan kegiataan hingga akhir pelaksanaan dan peserta kembali ke daerah masing-masing pada 30 Juli mendatang.
Disisi lain, ia menyebut jika tidak ada aral LBM kali ini akan dihadiri Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) yang sekaligus akan meluncurkan SIGAP dan penandatanganan perjanjian kerjasama (PKS) program unggulan Kemendes PDTT berupa produk unggulan kawasan perdesaan atau prukades di Kaltim.
LBM sendiri merupakan ajang silaturahim kepala desa serta pemangku kepentingan terkait dalam rangka tukar menukar informasi, pengerahuan, dan pengalaman terkait pembangunan desa di wilayah masing-masing. Melalui kegiatan tersebut diharap masing-masing kampung berbagi virus positif dalam gerakan bersama membangun desa/kampung baik tentang tatakelola pemerintahan, pengelilaan SDA, dan pembangunan ekonomi (BUMKAM/BUMDes).
Sejalan dengan itu, Kepala Desa Rantau Buta, Batu Sopang, Paser, Asran yang ditemani Kepala Desa Semuntai, Long Ikis, Paser Sardani mengaku akan memanfaatkan pertemuan tersebut untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya terkait keberhasilan pembangunan di desa-desa di seluruh wilayah Kaltim untuk dibawa ke daerahnya. Dengan harapan kemajuan dan keberhasilan pembangunan yang telah dicapai bisa coba diterapkan di daerahnya untuk kemajuan bersama.
"Untuk kesini saya sudah sejak kemarin-kemarin dari desa. Karena akses keluar dari Desa Rantau Buta terbilang sulit sehingga harus lebih dulu. Dari situ baru kemudian berangkat melalui Balikpapan,"ujar Asran.
Selama perjalanan menuju lokasi kegiatan saja, aku dia banyak pengalaman didapat. Diantaranya terkait keberhasilan pemeliharaan jalan antar desa yang terlihat mulus sehingga memudahkan akses masyarakat. Karenanya ia akan memprioritaskan pembangunan akses jalan antar desa dalam pelaksanaan pembangunan desa menggunakan dana desa.(DPMPD Kaltim/arf)