Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
Ismu Widodo : Ini Bentuk Bakti Telkomsel Kepada Negeri Membangun Jaringan Sampai ke Desa.
KUKAR -- Telkomsel melalui program baktiku negeriku meluncurkan Digital Center Desa Bangun Rejo yang berlokasi, di Kompleks Kantor Desa Bangun Rejo, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara.
Penandatangan prasasti dan pengguntingan pita pusat layanan internet desa oleh General Manager Consumer Sales Regional Kalimantan Ismu Widodo dan Kepala Desa Bangun Rejo Suprapto, Kamis (5/3) pagi.
Dikatakan Ismu Widodo, peluncuran layanan internet desa digital tersebut merupakan bentuk bakti Telkomsel kepada negeri malului program tanggung jawab sosial (CSR) Baktiku Negeriku, berbuat untuk masyarakat bangsa dan negara sampai ke desa.
"Ini bentuk bakti Telkomsel kepada negeri membangun jaringan sampai ke desa. Bukannya desa atau pelosok menjadi penghujung, tapi diawali dari pelosok sampai ke kota," ujar Ismu Widodo.
Dia berharap masyarakat desa bisa tumbuh dengan terbangunnya jaringan di desa. Memanfaatkan jaringan internet untuk memajukan desa membangun perekonomian desa.
"Banyak konten di desa yang bisa dijual dengan terbukanya jaringan digital. Sekarang dengan digital center semua yang ada di desa harus jadi terbaik," katanya.
Sebagai contoh padi terbaik, jagung terbaik, pisang terbaik karena informasinya sudah terbuka. Masyarakat bisa belajar pengembangannya agar hasilnya terbaik melalui tutorial youtube dan mempromosikan produk yang dihasilkan melalui media sosial agar pasarnya semakin luas.
"Kami melihat banyak hal yang bisa dikembangkan di Desa Bangun Rejo ini di era digital saat ini. Apalagi Desa Bangun Rejo merupakan desa yang memiliki berbagai potensi pertanian seperti padi, lombok, jagung, dan Palawija, serta potensi lainnya dari peternakan, perikanan dan pariwisata,” katanya.
Terpenting semangat masyarakat desa ingin maju harus ada. Karenanya program tersebut sebelum dilakukan peluncuran digital center didahului pembinaan merubah pola fikir masyarakat bahwa di desa ada potensi besar.
Artinya masyarakat desa harus mampu mengelola sumber daya yang ada dengan baik. Jangan sampai uang desa lari ke kota, tapi uang kota lari ke desa karena dibelanjakan di desa.
Kemudian dilanjutkan berbagai pelatihan penggunaan digital center dan aplikasi baktiku negeriku bagi masyarakat yang ditetapkan sebagai Agen of Change (AOC). Tidak hanya itu, 10 orang AOC juga diberikan sertifikat sebagai pelopor penggunaan digital center dan diberikan HP Smartphone yang sudah dilengkapi aplikasi baktiku negeriku.
“Digital center nantinya akan menjadi pusat pelatihan. Masyarakat bisa belajar distu bagaimana memajukan desa dengan digital. 10 orang AOC sebagai duta membantu masyarakat menggunakan digital center,” katanya sambil berharap Desa Bangun Rejo kedepan bisa menjadi percontohan sebagai desa gigital dengan adanya digital center.
Diakhir kegiatan dilakukan pelatihan yang dapat membuka wawasan masyarakat untuk mengenal teknologi pertanian, perikanan yang sudah banyak dikembangkan, juga konsep pertanian cerdas dan pemberian bantuan pupuk dan bibit kepada masyarakat di Taman Teknologi Pertanian Desa Bangun Rejo.
Untuk diketahui, Program CSR Baktiku Negeriku berhasil mendapat pengakuan sebagai Champion bersama 72 karya pilihan lainnya dari seluruh dunia yang menyisihkan 1.062 inisiatif dalam kompetisi ajang bertaraf internasional bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) The World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2019 yang diselenggarakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa – Swiss, 9 April 2019.
Melalui tahapan seleksi secara ketat oleh International Telecommunication Union (ITU) sebagai badan tertinggi PBB pada bidang teknologi dan informasi, Baktiku Negeriku memenangi dua kategori sekaligus dari 18 kategori yang dikompetisikan, yaitu kategori e-business dengan proyek Baktiku Untuk Petani dan kategori e-agriculture untuk submisi kegiatan Baktiku Negeriku.(DPMPD Kaltim/arf)