Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
Paser. Setelah Kota Bontang, tim penilai lomba posyandu yang dipimpin Kepala Bidang Pemberdayaan Kelembagaan dan Sosial Budaya Masyarakat Roslindawaty bergeser ke Wilayah Selatan Kalimantan Timur untuk melakukan verifikasi lapangan. Bersama Dinas Kesehatan dan Tim Penggerak PKK Provinsi Kalimantan Timur mengunjungi Posyandu Melati Putih di Desa Janju Kecamatan Tanah Grogot Kabupaten Paser, Kamis (5/9/2023).
Dalam verifikasinya, Tim Penilai terkesan dengan 13 inovasi yang dipaparkan oleh Posyandu Melati Putih terutama pemanfaatan bahan pangan lokal untuk mencegah stunting. salah satunya pemanfaatan daun kelor yang diolah menjadi es krim yang penuh gizi. Inovasi tersebut diberi nama Cetingan Eslor (Cegah Stunting dan anemia dengan es kelor), yakni produksi es krim berbahan pangan lokal daun kelor yang kaya zat besi untuk mencegah stunting, termasuk mencegah anemia bagi ibu hamil.
Berkat inovasi itu posyandu berhasil menurunkan angka stunting baik melalui pencegahan maupun penanganan, sehingga prevalensi stunting pada 2022 yang sebanyak 27 anak, maka Februari 2023 turun menjadi 8 anak, dan hingga Agustus 2023 turun lagi tersisa 2 anak stunting.
Ketua Posyandu menyebutkan, masih ada 12 inovasi lainnya yakni ikan lele, inovasi nugget dari ikan gabus, tanaman obat, kripik bayam brazil, serta jamu, yang kesemuanya adalah inovasi untuk menekan angka stunting, dan hasil dari penjualan produk inovasi itu dimasukkan dalam kas posyandu untuk kepentingan pengembangan posyandu melati putih.
Sementara, Tim dari DPMPD Provinsi Kaltim atas instruksi langsung dari Kepala Dinas kemudian melanjutkan monitoring dan melihat langsung Desa yang ditengarai memiliki kasus stunting yang tinggi, yakni di Desa Babulu Darat dan Desa Labangka Kabupaten Penajam Paser Utara, Rabu (27/9/2023). Berdasarkan hasil pengamatan lapangan ditemukan kasus stunting mencapai 30 balita di Babulu Darat dan 17 kasus stunting di Labangka .
Dalam monitoringnya, DPMPD menemukan data dan faktor penyebab tingginya kasus stunting, diantaranya bukan hanya kurang gizi dan kemiskinan namun karena akibat pola asuh anak yang salah, faktor nikah muda serta latar belakang pendidikan.