watch_later

Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA

Semua Artikel

Artikel

Portrait Photography In Early Days


Tim penilai produk unggulan desa turun perdana di Desa Sabintulung untuk melakukan proses penilaian terhadap produk lokal yang berpotensi, Kamis (12/6/2024). Dalam upaya mendukung keberlanjutan ekonomi lokal, tim yang terdiri dari Unsur Biro Ekonomi, Disperindagkop Kaltim, PSM ahli muda di lingkungan DPM-Pemdes Kaltim dan Tenaga Pendamping Profesional TAPM Provinsi bertugas untuk menilai dan memberikan rekomendasi terhadap produk unggulan yang layak mendapatkan pengakuan dan dukungan lebih lanjut.

 

Proses penilaian dilakukan dengan cermat dan transparan. Tim penilai mengunjungi desa yang mewakili kabupaten. Tim melakukan observasi langsung terhadap proses produksi, menguji kualitas produk, serta melakukan wawancara dengan para pelaku usaha dan masyarakat setempat untuk memahami dampak produk terhadap ekonomi dan budaya lokal.

 

Proses penilaian ini diharapkan dapat memperkuat identitas produk-produk lokal, meningkatkan daya saing di pasar, serta menggerakkan pertumbuhan ekonomi di tingkat desa. Tim penilai bersama-sama dengan pemerintah dan masyarakat desa berkomitmen untuk menjadikan Program Penilaian Produk Unggulan Desa sebagai salah satu langkah strategis dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di seluruh Indonesia.

 

Proses penilaian akan dilakukan melalui serangkaian tahapan. Produk-produk yang dinilai akan meliputi beragam bidang, mulai dari kerajinan tangan, makanan olahan, hingga produk pertanian organik.

 

Di Desa Sabintulung sendiri mengunggulkan produk "Kerajinan Purun". Dalam paparannya, disebutkan bahwa Purun adalah jenis tumbuhan rumput yang hidup di rawa (lahan gambut) dengan ciri-ciri berwarna abu-abu hingga hijau mengkilat, memiliki batang berongga, tegak, tidak berdaun, memiliki panjang 50 - 200 cm dengan ketebalan 2 - 8 milimeter. Menurut informasi, Purun di Desa Sabintulung menjadi aspek penunjang ekonomi untuk meningkatkan pendapatan masyarakat, menjadi produk unggulan daerah, dan menjadi destinasi wisata pengrajin purun.

 

Beberapa produk hasil anyaman purut di antaranya adalah tikar, tas, anjat, pot, keranjang, sendal, kopiah, perlengkapan kantor. Namun, bahan baku masih terbatas, sehingga mesti mendapatkannya dari desa lain melalui kerjasama. Untuk pemasaran hasil kerajinan tangan sudah bekerjasama dengan BUMDes batulungan yang dikelola oleh desa.

 

 

Dengan adanya Produk Unggulan Purun ini, diharapkan ekonomi setempat  semakin berkembang, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat identitas dan keberlanjutan produk-produk lokal yang kaya akan budaya dan tradisi.

 

 

#Berita