Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
SAMBOJA -- Desa Karya Jaya, Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) mulai mengembangkan usaha ekonomi masyakat melalui pengembangan BUMDes Mitra Karya. Salah satu unit usaha yang dikembangkan pengelolaan budidaya ayam petelur dengan populasi sekitar 450 ekor.
Sejak dikembangkan sekitar 10 bulan lalu dengan penyertaan modal sebesar Rp 78 juta dari dana desa 2017, unit usaha tersebut sudah mampu memproduksi 12 piring atau 360 butir telur perhari. Dengan jumlah produksi skala kecil tersebut BUMDes Mitra Karya mampu meraih penghasilan Rp 540 ribu perhari dengan perhitungan Rp 45 ribu harga jual perpiringnya.
"Artinya dalam sebulan bila tidak ada kekurangan mampu menghasilkan sekitar Rp 16,2 juta dan setahun mencapai Rp 194,4 juta, belum dipotong biaya operasional" kata Kepala Desa Karya Jaya, Wahidin, ketika berbincang, Kamis (30/8).
Ketika dikonfirmasi perihal keuntungan, ia menyebut sejak dikembangkan setidaknya BUMDes sudah memiliki uang kas keuntungan bersih sebanyak Rp 10 juta. Itu terkumpul baru dua bulan terakhir setelah terlebih dulu melunasi pembayarana biaya operasional pengembangan budidaya ayam petelur tersebut.
Ia menyebut pendapatan tersebut masih bisa bertamambah. Sebab potensi kandang yang dibangun bisa menampung sekitar 800 ekor ayam petelur.
"Ini kandangnya masih dua tingkat dengan kapasitas 450 ekor. Tapi masih bisa ditingkatkan nenjadi 3 tingkat dengan kapasitas 800 ekor. Kemarin kita mau sekaligus tapi modalnya tidak cukup. Rp 78 juta itu untuk kandang dan perlengkapan pendukung, serta pengadaan bibit ayamanya," ujarnya.
Ia berharap bisa dikembangkan pada saatnya. Jika saat ini masih sebatas memenuhi kebutuhan masyarakat setempat dengan dijual ke warung-warung kedepan diharap bisa memenuhi permintaan dari luar yang sudah banyak masuk.
Selain itu, ia menyebut BUMDes nantinya akan mengembangkan usaha budidaya sarang burung walet dan usaha home industri ibu rumah tangga dan kader PKK. Targetnya usaha ekonomi masyarakat dan pemberdayaan masyarakata terwujud ditandai masyarakat memperoleh penghasilan.(DPMPD Kaltim/arf)