watch_later

Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA

Semua Artikel

Artikel

Workshop rekomendasikan Pentingnya Membentuk Generasi Sehat dan Cerdas

09 Oktober 2017 Admin Website Berita

SAMARINDA – Pemprov Kaltim melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim mengirimkan perwakilannya untuk mengikuti Workshop Pendampingan Desa 2017 yang diselenggarakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, di Jakarta.

Kepala DPMPD Kaltim melalui Kepala Seksi Pembangunan Desa, Elvis dalam rilisnya, Minggu (8/10) menyebut secara umum workshop merekomendasinya hal penting terkait penanggulangan kemiskinan melalui program peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. 

Salah satunya direkomendasikan pembentukan Generasi Sehat dan Cerdas di wilayah masing-masing.

“Secara garis besar, GSC merupakan upaya pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan melalui peningkatan kualitas layanan sosial dasar bidang kesehatan ibu dan anak serta pendidikan dasar anak,” sebut Elvis.

Adapun ruang lingkup dan sasarannya berupa pemberian akses layanan kesehatan ibu dan anak untuk 1.000 hari pertama kehidupan, penanganan anak kekurangan asupan gizi, peningkatan pendidikan dasar dan PAUD, peningkatann kesehatan ibu hamil, pengurangan angka kematian ibu melahirkan, pengurangan angka kematian bayi dan balita, serta peningkatan pelayanan kepada anak berkebutuhan khusus

Itu artinya proses pembentukan generasi sehat dan cerdas dimulai sejak proses kehamilan, 1.000 hari pertama kelahiran, hingga pendidikan dasar.

“Kira-kira seperti itu hasil workshopyang akan kita tindak lanjuti di daerah. Berbagai hal yang dipaparkan terkait konsep dan strategi implementasi GSC dalam pendampingan desa yang disampaikan Konsultan Manajemen Nasional GSC, Suharno menjadi masukan berharga bagi daerah,” katanya.

Pada kesempatan itu juga diinformasikan terkait Program Inovasi Desa (PID) oleh Sekjen Kemendes, PDT, dan Transmigrasi, Anwar Sanusi. Dijelaskan bahwa PID merupakan upaya untuk mendorong peningkatan kualitas pemanfaatan dana desa melalui berbagai kegiatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa yang lebih inovatif dan peka terhadap kebutuhan masyarakat Desa.

Untuk Pelaksanaan PID akan dibentuk satker yang kedepannya akan diberitahukan langsung oleh kemendes tentang juknis dan tata cara rekrutmen nya.

“PID  memiliki empat kegiatan utama yaitu Program Penguatan Pendampingan Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) berupa peningkatan efektivitas pengelolaan P3MD dan sumber daya pendamping profesional. Program Penguatan Manajemen dimaksudkan sebagai upaya penguatan manajemen yang difokuskan pada kualitas pengelolaan P3MD,” jelasnya.

Untuk Program  Pengelolaan  Pengetahuan dan Inovasi Desa (PPID) berupa Penyediaan Dana Oprasional Kegiatan (DOK) Inovasi Desa, Pengelolaan Penyedia Jasa Layanan Teknis (LJPT), dan, Pengelolaan dan akses data Pembangunan

Sedangkan Program Uji Coba Pengembangan Ekonomi Lokal (LED) yaitu Penyediaan Bantuan Keuangan Pemerintah agar desa terpilih untuk mengembangkan kapasitas perekonomiannya.

Pada kesempatan itu juga dilaksanakan diskusi kelompok. Diskusi membahas berbagai macam permasalahan di daerah seperti permasalahan pratugas pd dan pld, permasalahan pengunduran diri pld saat penempatan, dan berbagai macam permasalahan terkait pendamping desa sebagai bahan evaluasi kemendes untuk ditindaklanjuti kembali.(DPMPD Kaltim/arf)

#Berita