Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
SAMARINDA -- Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) Kaltim, Moh Jauhar Efendi membuka dua pelatihan training of trainer (TOT) virtual sekaligus, Rabu (3/6) pagi. Dia juga sekaligus didaulat sebagai salah satu narasumber oleh Kemendes PDTT pada dua TOT tersebut.
Pelatihan diikuti DPMD kabupaten se Kaltim dan Tenaga Ahli Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD).
“Ada dua pelatihan TOT, yakni Aplikasi Desa Melawan Covid-19 (eDMC19) dan Aplikasi Human Development Worker (eHDW),” sebut Jauhar.
Menurutnya, eDMC-19 merupakan aplikasi untuk membantu para relawan COVID-19 dalam mendeteksi tingkat kerawanan COVID-19. Aplikasi ini dibuat secara sedarhana, sehingga mudah diaplikasikan.
“Sekarang dilakukan TOT yang diikuti DPMD dan TA. Narasumbernya dari KPW dan dari DPMPD Kaltim yang sudah lebih dulu mengikuti pelatihan. Setelah ini mereka memberikan pelatihan kepada relawan desa,” sebutnya.
Sedangkan TOT selanjutnya terkait Aplikasi eHDW. Aplikasi ini untuk membantu Kader Pembangunan Manusia (KPM), khususnya dalam pencegahan penangan strunting melalui delapan aksi yang ditetapkan.
”Ini untuk mendeteksi terutama yang sangat menentukan masa 1.000 hari kehidupan agar tercukupi gizi, dan lainnya,” katanya.
Mengingat dalam pencegahan dan penanganan stunting melibatkan banyak kementerian terkait seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait sanitasi, Kementerian Agama terkait penyuluhan pranikah menyangkut pola asuh anak, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait pemenuhan gizi, dan Kementerian Pertanian (Kementan) terkait ketahanan pangan.
Melalui penggunaan aplikasi diharap bisa bekerja bersinergi dengan sektor terkait. DPMPD Kaltim sendiri diakui dalam pelaksanannya posisi sebagai kepanjangan tangan Kemendes PDTT. “Dengan aplikasi sederhana ini diharap bisa mendeteksi. Dan kalau ada keluarga hamil dan memiliki balita harus menjadi perhatian KPM,” sebutnya.(DPMPD Kaltim/arf)