Sejumlah pengampu Air Minum dan Sanitasi tampak memenuhi meja registrasi Pelatihan Peningkatan Kapasitas Kelompok Pengelola Sistem Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (KP SPAMS) di Hotel Novotel Balikpapan, Senin (15/5).
Mereka terdiri dari Kepala desa, Pengelola SPAMS Kabupaten Paser, Kutai Barat dan Kutai Kartanegara, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa se Provinsi Kalimantan Timur serta Pokja Air Minum dan penyehatan lingkungan Provinsi Kalimantan Timur. Acara yang dimulai pukul 08.00 wita didahului oleh laporan ketua panitia Kepala DPMPD Prov Kaltim Anwar Sanusi dan dibuka secara resmi oleh Asisten Kesejahteraan Rakyat HM Syirajudin.
Anwar Sanusi dalam laporannya menyampaikan bahwa tujuan pelatihan tersebut yakni untuk meningkatkan kapasitas dan kinerja KP-SPAMS agar dapat menjalankan perannya dengan optimal dalam rangka pengelolaan air minum dan sanitasi yang layak dan berkelanjutan.
Sementara Asisten I, Iyad sapaan akrab HM Syirajudin dalam sambutannya menekankan bahwa kegiatan pada sektor air minum dan sanitasi memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung Program Nasional, salah satunya percepatan penurunan stunting. Seperti yang diketahui Bersama bahwa anga stunting mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari tahun lalu, sekitar 2,3%. Kenaikan angka stunting ini ada kaitannya dengan factor buruknya sanitasi, air bersih dan rumah tidak sehat kemudian adanya perilaku tidak sehat dari masyarakat.
Anwar Sanusi paparkan Peran Lintas Sektor dalam kaitannya peningkatan IDM melalui Kegiatan Air Minum dan Sanitasi
Salah satu latar belakang pelaksanaan pelatihan pengampu air minum dan sanitasi adalah untuk meningkatkan Indeks Desa membangun (IDM) melalui SDGs Desa yang termaktub pada nomor 6 yakni Desa Layak Air Bersih dan Sanitasi, diantaranya sumber air minum yang layak serta adanya tempat pembuangan sampah.
Agar IDM tersebut bisa tercapai, maka Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur melalui DPMPD telah menyusun program kegiatan untuk tahun 2023, yaitu KP SPAMS Juara, melakukan kerja sama Desa dalam kegiatan air minum dan sanitasi, serta memfasilitasi penempatan mahasiswa KKN di desa stunting dan kampung iklim.
Diakhir paparan, Anwar menegaskan bahwa kolaborasi pendanaan serta sinergitas antar pemerintah pusat dan daerah maupun antar OPD (organisasi perangkat daerah) sangat diperlukan guna mewujudkan akselerasi dalam pencapaian target air minum dan sanitasi.
7018 Dilihat
6817 Dilihat
6684 Dilihat
6572 Dilihat
204 Dilihat
5312 Dilihat
 Online |
|
 Pengunjung Hari Ini |
|
| Halaman Dikunjungi Hari Ini |
 |
| Total Pengunjung |
    |
| Total Halaman Dikunjungi |
   |