Jam Operasional : Senin - Jum’at 08.00 - 16.00 WITA
JAKARTA -- Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) RI, Eko Putro Sanjoyo secara resmi melaunching Akademi Desa 4.0. Launching Akademi Desa 4.0 ditandai dengan kuliah umum oleh Menteri Desa, PDTT yang bertempat, di Hotel Mercure, Kemayoran, Jakarta, Kamis (24/5).
Bersamaan itu juga dilakukan secara live di 8 provinsi melalui video conference dengan Provinsi Papua, Sulsel, Maluku, Yogjakarta, Kalsel, Riau, Bengkulu, dan Bali. Dilanjutkan dengan paparan Bupati Toraja Utara dan Kepala Desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang.
"Dalam Making Indonesia 4.0 telah disusun strategi dan peta jalan Fourth Industrial Revolution. Revolusi Industri 4.0 dicirikan dengan berkembangnya Internet of/for Things yang diikuti teknologi baru dalam data sains, kecerdasan buatan, robotik, cloud, cetak tiga dimensi, dan teknologi nano, yang telah mendisrupsi inovasi-inovasi sebelumnya," kata Menteri Eko.
Berkaitan dengan itu, terdapat prioritas nasional yang akan berpengaruh penting pada desa. Saat ini desa-desa di Indonesia sedang dalam proses melaju menuju kemajuan. Perubahan menuju Indonesia 4.0 di wilayah perdesaan membutuhkan penguatan SDM.
Untuk memenuhi kebutuhan SDM di desa yg mampu menyongsong Indonesia 4.0, serta mengurangi permasalahan pelatihan-pelatihan desa yang selama ini dijalankan, Kemendes, PDTT mendirikan Akademi Desa 4.0.
Akademi Desa 4.0 dimaksudkan untuk mewujudkan keberlanjutan ekosistem pengetahuan tentang desa, kawasan perdesaan, daerah tertinggal, dan tranamigrasi, kemudian mempercepat kemandirian desa, mempercepat peningkatan kesejahteraan warga desa, dan mempercepat penurunan kemiskinan warga desa.
Sedangkan tujuan jangka pendek pendirian Akademi Desa 4.0 melakukan standarisasi pembelajaran pembangunan desa di Indonesia, menyediakan sertifikat kompetensi kepada pengelola kegiatan pembangunan desa yang telah teruji kompetensinya, dan menyediakan akreditasi kepada lembaga yang bekerjasama menjalankan sertifikasi prmbangunan desa.
"Adapun manfaat jangka menengah pendirian Akademi Desa 4.0 adalah Mempercepat peningkatan kualitas SDM di desa, kawasan perdesaan, tertinggal, dan transmigrasi, Meningkatlan kualitas pelayanan birokrasi pemerintahan desa kepada masyarakat, dan Mempercepat perkembangan usaha ekonomi desa. "sebutnya.
Hadir pada acara launching, antara lain mantan Menteri Kependudukan/Kepala BKKBN pada era Orde Baru, Haryono Suyono, yang juga sebagai Koordinator Advisor Kementerian Desa, PDTT, Komandan Satgas Dana Desa, Bibit S. Riyanto, yang juga sebagai mantan Wakil Ketua KPK, Ketua Badan Nasional Sertifikasi Provesi (BNSP), para Rektor Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, 142 perwakilan Penprov dan Pemkab, perbankan, perwakilan BUMDesa, Kepala Desa Pujon Kidul, Kab. Malang, Jawa Timur serta 150 pendamping kawasan.(DPMPD Kaltim/jauhar)